Gelaran MXGP 2017 Bidik Lima Ribu Kunjungan Wisman
Reporter: Tempo.co
Editor: Rully Widayati
Selasa, 28 Februari 2017 08:00 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, setelah menandatangani perjanjian kerjasama antara kedua kementerian untuk pengembangan wisata bahari nusantara di Jakarta, 7 Februari 2017. TEMPO/Richard Andika Sasamu
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Motorcross atau MXGP 2017 membidik kunjungan lima ribu wisatawan mancanegara dan lima ribu wisatawan nusantara yang akan berlangsung di kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menargetkan lima ribu wisatawan mancanegara. Satu orang wisatawan itu akan membelanjakan seribu dolar AS. Sedangkan satu orang wisatawan nusantara akan membelanjakan sekitar Rp1 juta," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 27 Februari 2017.

Baca: Nissan Umumkan Lima Pencapaian di Bidang Sosial Pendidikan

Arief mengatakan optimistis target itu akan terpenuhi. "Proyeksi kami itu termasuk konservatif. Jika dibanding penyelenggaraan MotoGP nilai itu hanya 10 persennya," kata Arief.

Optimisme Menpar itu dilatarbelakangi promosi MXGP 2017 melalui media penyiaran yang menjangkau 60 negara di dunia. "Jangkauan promosi itu dapat dimanfaatkan untuk promosi tujuan-tujuan wisata terutama di Provinsi Bangka Belitung," ujar Arief.

Arief menambahkan kontribusi pariwisata olahraga terhadap pendapatan domestik bruto mencapai sekitar 28 miliar dolas AS atau sekitar tiga persen dari total pendapatan sektor pariwisata nasional.

Baca: Honda Mobilio RS Berwarna Oranye Diproduksi Pabrik Karawang

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang juga hadir dalam jumpa pers itu mengatakan penyelenggaraan-penyelenggaraan kegiatan olahraga baik prestasi, rekreasi, maupun olahraga ekstrem berorientasi terhadap pariwisata.

"Kegiatan Kejuaraan Motorcross ini juga merupakan rangkaian dari penyelenggaraan Asian Games 2018 karena turut mempromosikan Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan olahraga internasional," kata Imam.

Menteri Imam menambahkan kegaitan olahraga di Indonesia tidak akan mampu besar jika tidak melibatkan industri melalui sektor pariwisata serta dukungan keilmuan olahraga (sport science).

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi