Desain Mobil Pedesaan Dari Lima Kampus Ini Lolos ke Final  
Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Sabtu, 4 Maret 2017 07:00 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam acara Focus Group Discussion Efek Berganda dari Penurunan Harga Gas Industri dan Dampaknya Bagi Perekonomian Nasional, kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, 22 September 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) dan Institut Otomotif Indonesia (IOI) menetapkan lima desain kendaraan pedesaan berhasil lolos ke tahap nominasi. Lima desain ini hasil saringan dari 21 desain yang ajukan peserta dari berbagai perguruan tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca : Mobil Pedesaan Diproduksi di Bengkel Karoseri Lokal

Lima desain yang lolos tersebut adalah Argani Grand Pick Up oleh tim Telkom University, Waprodek Disel oleh tim Institut Teknologi Surabaya (ITS), Mobil Desa Serbaguna oleh tim Universitas Negeri Semarang (Unnes), Mobil Multifungsi Pedesaan Diponegoro dari tim Universitas Diponegoro (Undip), dan Mobil Desa Nasional oleh tim Unnes.

Baca : Mobil Pedesaan Harus Bisa Murni Indonesia

“Berdasarkan penilaian juri, panitia memutuskan lima desain tersebut berhak maju ke tahap berikutnya untuk ditetapkan sebagai pemenang. Kelima nominator akan diminta untuk membuat mock-up atas desain mereka dengan biaya yang ditanggung IOI masing-masing sebesar Rp 5 juta,” kata Presiden IOI, I Made Dana Tangkas dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat 3 Maret 2017.

Secara keseluruhan, menurut Made, lomba desain mobil pedesaan ini mendapat respon yang positif dari kalangan perguruan tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah proposal desain yang telah diajukan oleh 11 tim peserta yaitu, ITB, ITS, Unnes, Undip, Universitas Andalas (Unand), Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Darma Persada (Unsada), Udayana (Unud), Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Telkom University, Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI).

“Ini menunjukkan, keberadaan kendaraan pedesaan mendapat perhatian besar dari kalangan generasi muda,” kata Made.

Pemenang dari lomba desain ini akan diumumkan pada hari terakhir penyelenggaraan Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor yang diselenggarakan di Bali Creative Industri Center (BCIC), Denpasar, 7-12 Maret 2017 dan dijadwalkan akan dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Selain untuk mengembangkan kreativitas masyarakat pencinta otomotif, penyelenggaraan lomba ini juga diharapkan bisa melahirkan berbagai prototipe kendaraan pedesaan di masa datang.

Menurut Made, pengembangan dan desain alat angkut atau kendaraan tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan mobilitas hasil produk ekonomi pedesaan seperti pertanian dan peternakan, tapi juga sekaligus untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, desain kendaraan akan disesuaikan dengan kondisi geografis dan karakter perekonomian masing-masing daerah.

“Desain kendaraan harus fleksibel, tidak hanya bisa mengangkut hasil produk pertanian atau peternakan, tapi juga untuk digunakan untuk alat-alat produksi seperti alat-alat pertanian,” ujarnya.

Pengembangan alat angkut desa ini merupakan program Kemenperin sehingga lisensinya ada di instansi pemerintah ini. Setiap daerah berpotensi mengembangkan kendaraan pedesaan dengan menggunakan lisensi dari kementerian. “Ini agar potensi pasar kendaraan ini bisa diarahkan untuk pengembangan industri kecil menengah atau IKM di setiap daerah. Dan diharapkan dalam implementasi kendaraan pedesaan ini akan dijalankan oleh pelaku industri domestik,” kata Made.

BISNIS.COM

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi