Bos Toyota Bertemu Jokowi, Ini Komitmennya di Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Senin, 13 Maret 2017 19:56 WIB
Akio Toyoda. REUTERS/Aly Song
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan para pejabat Toyota Motor Corporation (TMC) yang dipimpin oleh presiden perusahaan itu, Akio Toyoda, di Istana Merdeka Jakarta, Senin, 13 Maret 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan itu, Presiden TMC berkomitmen terus melakukan pengembangan industri di Indonesia, kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono usai mendampingi Aiko Toyoda.

Warih menyebut, kunjungan Presiden TMC menemui Jokowi merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Jokowi mengunjungi Toyota di Jepang tahun 2015. "Jadi ini adalah laporan kepada Pak Presiden mengenai komitmen Toyota Motor Corporation di Indonesia," ucap warih.

Baca:Pria Asal Pati Ini Jadi Orang Indonesia Pertama Pimpin ToyotaAvanza Pegang Rekor Penjualan Mobil Bekas Online Tercepat

TMC secara terus menerus berkomitmen memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia. "Dalam hal ini kita sampaikan beberapa hal mengenai investasi, mengenai ekspor dan peningkatan pengembangan SDM," tutur Warih.

Warih Andang Tjahjono

Mengenai ekspor produksi Toyota di Indonesia ke Australia, ia mengatakan itu menjadi salah salah satu tantangan dan peluang agar dapat bersaing di pasar global. "Kita akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) agar produk-produk kita ini pertama harus match dengan customer requirement-nya Australia," ujar Warih. 

Simak:Truk Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas Punya Stiker OnlinePerluas Jaringan, Mobil Honda Tambah Dealer di Padang

Investasi TMC terutama di 2015 dan 2016 itu, di antaranya dalam pembangunan pabrik baru dan pengenalan model baru.

Sementara itu, mengenai pengembangan infrastruktur di Indonesia, Warih mengatakan hal itu penting dilakukan di Indonesia. "Itu akan secara langsung meningkatkan daya saing produk, kalau daya saing kita semakin bagus, pasti penerimaan negara pengimpor makin baik," kata Warih.ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi