Ini Kata Ketua Umum AISI Soal Motor Listrik di Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Selasa, 21 Maret 2017 16:44 WIB
Riders dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersiap melakukan uji jalan sepeda motor listrik Gesits Jakarta-Bali di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 7 November 2016. TEMPO/DENIS RIANTIZA
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan listrik menjadi solusi mobilitas di masa depan, termasuk di Indonesia. Dewan Energi Nasional (DEN) pernah memprediksi akan ada 2.200 unit mobil listrik dan 8 juta unit sepeda motor listrik di Indonesia pada 2025.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi peluang pengembangan sepeda motor bertenaga listrik di Indonesia, Johannes Loman yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan, ada  tiga kendala yang membuat pengembangan sepeda motor listrik masih sulit dilakukan. Yakni teknologi yang masih mahal, jarak tempuh yang belum panjang dan kesesuaian kebutuhan pengisian daya.

Baca Juga: Uji Coba Motor Listrik Pertama Buatan Indonesia

Namun Johannes meyakini ke depannya teknologi tersebut akan bisa ditemukan yang kemudian secara berangsur-angsur membuat harga sepeda motor bertenaga listrik lebih kompetitif. "Teknologinya bisa cepat, bisa lama. Kita lihat saat ini saja ada mobil listrik yang juga bermacam-macam," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa, 21 Maret 2017.

Menurut Johannes, jika sepeda motor bertenaga listrik besaran tenaganya setara dengan motor berbahan bakar minyak seperti sekarang yang terjadi adalah rentang harganya 2-3 kali lipat lebih mahal. Akan tetapi, jika ditemukan solusi untuk menekan jasa listrik, maka harganya bisa lebih kompetitif.

Di sisi lain, ucap Johannes, ia bersama para pelaku industri sepeda motor lainnya tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait rumusan regulasi yang diperlukan dalam rangka pengembangan sepeda motor listrik.

Simak: Honda CMX500 Rebel Resmi Meluncur, Ini Harganya"Misalnya, sepeda motor listrik itu kan enggak bersuara kalau bareng-bareng di jalan bagaimana. Kemudian sepeda listrik kan diperbolehkan tidak pakai helm, harus diatur supaya pakai helm. Lalu bagaimana tentang SIM (surat izin mengemudi) yang diperlukan?" tutur Johannes yang juga Wakil Presiden Eksekutif di agen tunggal pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM).

Dengan semua tantangan tersebut, Johannes memperkirakan baru lima tahun lagi sepeda motor listrik akan mulai bermunculan dalam jumlah masif di Indonesia. "Intinya sepeda motor listrik baru akan menjadi besar kalau harganya sama dengan sepeda motor konvensional, tenaganya sama, jarak tempuhnya sama, itu akan besar. Nah kita tunggu teknologi itu."

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi