Indonesia Akan Pakai BBM Standar Euro 4, Siapkah?
Reporter: Tempo.co
Editor: Abdul Malik
Selasa, 4 April 2017 19:31 WIB
Petugas menunjukan selang pengisian bahan bakar Pertamax Plus saat akan mengisi kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina kawasan Otista, Jakarta (26/8). Tempo/Aditia noviansyah
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) secara bertahap akan mempersiapkan bahan bakar minyak (BBM) berstandar Euro 4 di seluruh wilayah Indonesia pada 2025 atau setelah kilang baru di Balikpapan selesai dibangun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, memprediksi harga bahan bakar berstandar Euro 4 akan sedikit lebih mahal dari Pertamax Turbo dengan spesifikasi Ron 98 yang dijual seharga Rp 9.150 per liter.

"Harganya tergantung pembandingnya, sekarang Pertamax Turbo itu harganya berapa? Itu mendekati Euro 4. Euro 4 lebih mahal lagi, pasti di atas Rp 9 ribu (per liter)," ucap Afandi kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 4 April 2017.

Baca : Ini Alasan Konsumsi Premium Terus Menurun

Di sisi lain, Afandi mempertanyakan kesiapan masyarakat Indonesia yang terbiasa menggunakan bahan bakar berstandar Euro 2 untuk beralih bahan bakar Euro 4 yang lebih mahal.

Ia menilai tidak semua masyarakat siap karena bahan bakar dengan Premium dengan Ron 88 masih digunakan masyarakat padahal Pertamina sudah mengeluarkan Petralite, Pertamax hingga Pertamax Turbo dengan spesifikasi yang lebih bagus.

"Pertamina sudah inistaif mengeluarkan Pertamax, Petralite dan Turbo. Tapi masyarakatnya bagaimana? siap atau bagaimana?" ucap dia. "Mobil sekarang mestinya sudah tak bisa pakai premium tapi masih ada yang pakai."

Baca : DPR Minta Menhub Tegas Awasi Taksi Online Agar Tak Konflik

Pertamina menjelaskan ada kemungkinan mengimpor bahan bakar Euro 4 jika Indonesia mulai menerapkan pada tahun depan. Kendati demikian, Afandi tidak menjelaskan akan mengimpor dari mana karena masih menyusun roadmap. "Impornya belum tahu," cetus Afandi.

"Kilangnya masih bertahap. Kualitas yang bagus dihasilkan dari kilang yang baru," lanjut dia. "Kilang kita belum siap, kalau belum siap ya kita impor."

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi