Model Baru Ayla dan Agya, Layak Dibeli?
Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Senin, 10 April 2017 20:00 WIB
New Astra Daihatsu Ayla. TEMPO/Praga Utama
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang baru pada mobil kembar Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya. Duo raja kelas low cost green car (LCGC) tersebut mengalami aneka perombakan di paruh pertama tahun ini, salah satunya pada jenis mesin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jumat lalu, PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor meluncurkan New Agya dan New Ayla. Kini, ada dua pilihan mesin untuk Agya dan Ayla, yang sama-sama dibuat di pabrik Astra Daihatsu Motor, yakni tipe 1.000 cc dan 1.200 cc. “Kami memakai mesin 1.200 cc berkode 3NR, seperti yang dipakai minibus Daihatsu Sigra,” kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Jum’at 7 April 2017.

Baca: Ini Dia Wajah Baru Daihatsu Ayla

Perombakan Agya dan Ayla kali ini terasa signifikan lantaran tak sekadar kosmetik di bagian interior dan eksterior. Menurut Amelia, penambahan jenis mesin didasari hasil survei konsumen. Banyak peminat LCGC yang menginginkan mesin bertenaga sedang, layaknya city car atau minibus. Dengan mesin 3NR 1.200cc, tenaga keluar mencapai 88 daya kuda, lebih tinggi dari mesin lama yang berkode 1KR-DE 998 cc, dengan power 65 daya kuda (per 6.000 rotasi per menit).

Tak cuma itu, Daihatsu dan Toyota juga menyiapkan “jamu” untuk varian Ayla dan Agya bermesin 1.000 cc. Dengan sentuhan baru, tenaga mesin ini bisa meningkat dari 65 daya kuda menjadi 67 daya kuda. “Mesin yang lebih besar akan menambah performa New Agya menjadi lebih responsif dan bertenaga,” kata Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Henry Tanoto.

Baca: Toyota Agya dan Daihatsu Ayla Meluncur Siang Ini

Namun, mesti diakui, strategi Daihatsu dan Toyota untuk memakai mesin 1.200 cc terbilang telat. Sebab, PT Honda Prospect Motor sudah memasang mesin jenis itu pada Honda Brio Satya, pesaing kuat Agya dan Ayla. Brio Satya juga mengancam posisi Ayla dan Agya dengan volume penjualan yang konsisten di atas 30 ribu unit dalam dua tahun terakhir.

Karena itu, untuk mempertahankan posisi pasar, Toyota dan Daihatsu juga memasang komponen baru pada New Agya dan New Ayla. Varian Ayla dan Agya 1.200 cc mendapat beberapa aksesori sporty seperti bumper aerokit dan bingkai lampu model proyektor, dilengkapi lampu LED yang selalu menyala (daytime running light).

Komponen baru lainnya adalah fitur keamanan yang lebih lengkap. Setidaknya ada empat pembaruan di sektor ini, yakni penggunaan rem antiselip (antilock brake system/ ABS), immobilizer alias sistem pencegah pencurian kendaraan, sabuk pengaman tiga titik untuk seluruh penumpang, dan sensor parkir di bagian belakang.

Untuk menyesuaikan tampilan dan fitur baru yang dirancang untuk pasar anak muda, Daihatsu dan Toyota menyediakan pilihan warna oranye metalik nan kinclong. Bahkan, Toyota menyediakan pilihan Agya dengan tampilan dua warna (oranye-hitam) dengan tambahan ornamen bernuansa krom untuk memberi kesan eksklusif.

“Tak hanya diminati keluarga yang baru pertama memiliki mobil, permintaan dari anak muda juga cukup tinggi, sehingga kami menyesuaikan performa dan penampilan varian yang kami tawarkan,” kata Henry.

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Daihatsu menyediakan sembilan pilihan model. Model paling murah Ayla, yakni tipe D 1.000 cc, dijual seharga 92,55 juta. Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor, Sudirman Maman Rusdi, mengatakan keberadaan model standar ini merupakan salah satu upaya agar produk Ayla masih sesuai dengan semangat aturan LCGC, yakni memiliki harga terjangkau. “Harga produk kami masih sesuai koridor aturan LCGC.”

Henry juga mengatakan, meski produk termurahnya dibanderol Rp 120 jutaan, toh harga itu masih sesuai dengan aturan pemerintah. “Kenaikan harga masih diperbolehkan dengan mengikuti berbagai faktor seperti inflasi, harga bahan baku, dan pengembangan teknologi.” Dengan begitu, kata Henry, kenaikan harga masih dalam batas wajar dan sesuai dengan apa yang didapatkan konsumen.

PRAGA UTAMA | WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi