Penjualan Otomotif AS Tahun Ini Diprediksi Turun
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Kamis, 13 April 2017 22:30 WIB
BMW yang merupakan produsen otomotif Jerman, tidak henti-hentinya dalam memproduksi mobil masa depan, salah satunya adalah BMW GINA, dimana sebelumnya BMW telah memperkenalkan mobil konsep M1 Homage Concept. topgear.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar otomotif AS dinilai telah mencapai peningkatan tertinggi dan diproyeksikan akan mengalami penurunan di tahun ini. Hal itu mendorong kalangan manufaktur otomotif menawarkan sejumlah insentif guna mendongkrak penjualan kendaraan di tengah melemahnya permintaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total pengiriman global untuk industri otomotif diperkirakan akan turun hingga 17 juta unit dari catatan tahun lalu yang mencapai 17,5 juta. Hal ini diungkapkan Bob Carter, President of US Sales Unit Toyota.

Tidak hanya itu, bergesernya preferensi konsumen terhadap kendaraan sport telah mengorbankan penjualan mobil jenis sedan yang menjadi faktor utama perusahaan otomotif menawarkan diskon besar-besaran kepada konsumen.

“Tawaran diskon Toyota lebih tinggi dari diskon yang pernah kami tawarkan sebelumnya yang mampu mendorong kenaikan penjualan jenis truk ringan hingga 65%," ungkap Carter dalam sebuah konferensi di New York, diadakan oleh National Automobile Dealers Association dan J.D. Powers, Kamis, 13 April 2017.

BacaIsuzu Siapkan Panther Baru, Ini JadwalnyaSkutik Listrik Gesits Gandeng Industri Komponen LokalRibuan Pecinta Motor Sport Ramaikan Touring Honda CBR250RR

Setelah mencatat pertumbuhan selama tujuh tahun berturut-turut, penjualan otomotif di pasar AS merosot di periode tiga bulan pertama 2017. Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya persediaan stok kendaraan baru, serta ‘membanjirnya’ kendaraan di pasar mobil bekas.

J.D. Power menilai bahwa manufaktur otomotif menghabiskan secara rata-rata insentif lebih dari US$4 ribu per unit untuk mengurangi stok tersebut, sekaligus mendongkrak permintaan terhadap mobil baru. Upaya untuk mempertahankan performa terbaik di tahun lalu tersebut dinilai akan menciptakan ‘bahaya’ jangka panjang terhadap industri otomotif.

Seorang analis J.D. Power, Thomas King, menyatakan bahwa angka pengiriman mungkin akan menyamai level pengiriman tahun lalu akibat diskon yang ditawarkan kalangan perusahaan otomotif. Namun, hak itu akan menciptakan kondisi saat hasil penjualan industri bergantung pada nilai insentif.

“Kedua hal tersebut tidak dapat disandingkan dalam definisi industri yang sehat,” ucap King.

Carter memproyeksi bahwa penjualan industri otomotif di tahun ini akan mencapai 17 juta hingga 17,2 juta unit. “Kami benar-benar yakin bahwa industri ini telah berada di posisi teratas, namun bukan berarti kami akan ‘meluncur’ dari posisi tersebut.Semua akan berjalan baik,” tutur Carter.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi