Pelaku Industri Otomotif Khawatirkan Bahaya Brexit
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Jumat, 28 April 2017 17:25 WIB
Setelah melewati pro kontra tentang cara Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) , parlemen Inggris akhirnya sepakat untuk menerapkan pasal 50 Perjanjian Lisbon. Kesepakatan parlemen diambil pada hari Senin, 13 Maret 2017 malam. Parlemen Inggris kemuudian menyetujui untuk memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah untuk memulai perundingan tentang proses Brexit. Berikut tahapan yang perlu dilewati Inggris untuk resmi keluar dari Uni Eropa setelah 43 tahun bergabung di dalamnya.
Iklan
Iklan

TEMPO.COBrussel - Para pembuat mobil Eropa memperingatkan potensi bahaya Brexit bagi industri otomotif di Inggris dan Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data Uni Eropa (UE), industri otomotif memiliki 12 juta pegawai di Eropa dan berkontribusi 4,0 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) UE. Tahun lalu, sekitar 1,7 juta mobil dirakit di Inggris, yang di dalamnya delapan dari 10 unit diekspor, sebagian besar ke UE.

BacaProduksi Mobil Inggris Turun, Diduga Terdampak Brexit

"Saat ini, industri otomotif di Uni Eropa dan Inggris sangat terintegrasi, mulai dari segi ekonomi, regulasi dan teknis," kata Erik Jonnaert, Sekretaris Jenderal European Automobile Manufacturer's Association di sebuah konferensi pers di Brussel, Kamis, 27 April 2017 waktu setempat.

"Setiap perubahan dalam level integrasi ini sudah pasti akan memberikan dampak parah terhadap pembuat mobil yang beroperasi di UE atau Inggris, serta terhadap perekonomian Eropa pada umumnya," katanya.

SimakGonjang-ganjing Brexit, Begini Kata Pabrikan Otomotif

Asosiasi tersebut mengeluarkan peringatan itu dua hari menjelang KTT UE yang didedikasikan untuk merampungkan keputusan blok dalam negosiasi perpisahan UE dengan Inggris atau yang dokenal sebagai Britain Exit atau Brexit, demikian laporan AFP.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi