suvblogger.com
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen otomotif asal Amerika Serikat, Ford Motor Co, sedang mempertimbangkan pemangkasan karyawan untuk mengurangi biaya sehubungan dengan penjualan mobil yang menurun selama empat bulan berturut-turut. Hal itu dilaporkan media setempat pada Selasa, 16 Mei 2017.
Laporan berita menyebutkan, setelah mengadakan pertemuan tahunan dengan para pemegang saham pada Kamis, 11 Mei 2017, dan bertemu dengan para analis Wall Street sehari setelahnya, Ford bersedia melakukan perubahan besar untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang lebih ketat. Perubahan tersebut bisa jadi mengurangi tenaga kerja global sebesar 10 persen.
Pembuat mobil yang bermarkas di Dearborn itu memiliki sekitar 201 ribu karyawan. Pengurangan sebanyak 10 persen berarti kehilangan 20 ribu pekerja. "Mengurangi biaya menjadi ramping dan seefisien mungkin juga tetap menjadi bagian dari pekerjaan itu," bunyi pernyataan Ford pada Senin malam, 15 Mei 2017.
Keuntungan Ford turun 35 persen pada kuartal pertama 2017 akibat kenaikan biaya dan penurunan penjualan armada. Ford diperkirakan meraup 9 miliar dolar Amerika tahun ini, turun 1,4 miliar dolar Amerika dari 2016.
ANTARA