Nissan Targetkan Penjualan 3 Persen dari Total Pasar Mobil
Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Rabu, 24 Mei 2017 23:43 WIB
Pekerja memegang bagain mobil Nissan di pabrik Renault SA di Flins, Paris, Prancis, 23 Februari 2017. REUTERS/Benoit Tessier
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat roda kehidupan, bisnis itu juga berputar, sama seperti yang tengah dihadapi PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Tahun ini, kondisi bisnis Nissan bisa dikategorikan tidak baik, karena penjualan turun jauh, dan target yang ditetapkan juga minimalis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sampai akhir tahun ini, kami menargetkan pangsa 3 persen dari total pasar nasional,” kata Eiichi Koito, Presiden Direktur NMI, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 24 Mei 2017.

Simak: Nissan Kembangkan Program Intelligent Mobility

Koito menjelaskan mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-April 2017, NMI hanya mencatatkan penjualan, 6.580 unit dari Nissan dan 3.125 unit sumbangan dari Datsun. Kalau keduanya dijumlahkan dan dibandingkan dengan total pasar yang tercatat 373.221 unit pada periode yang sama, maka pangsa pasar NMI, baru 2,6 persen.

Baca: Diskon Servis Hingga 20 Persen Untuk Pengguna Nissan dan Datsun

Artinya, kalau estimasi pasar mobil nasional berkisar 1 juta unit, maka setidaknya NMI harus bisa menjual 30.000 unit, tanpa model baru tahun ini.

Menariknya, NMI terdaftar di Indonesia bukan cuma sebagai distributor, tetapi pemanufaktur, dengan dua fasilitas perakitan di Cikampek, Jawa Barat, dengan kapasitas 180.000 unit per tahun. 

Jika mengharapkan penjualan 30.000 unit tahun ini, karerna semua produk rakitan lokal, maka pabrik NMI lebih cenderung “nganggur” statusnya ketimbang merakit mobil. Cuma 16 persen utilisasi yang mampu dimanfaatkan dari kapasitas yang ada.

Vice President Manufacturing NMI Fumitoshi Yoshikawa menjelaskan, tahun ini, NMI tak bisa bicara banyak soal kapasitas produksi dan akan lebih fokus pada pengembangan jaringan dan layanan purna jual. Tahun depan, pria yang baru bekerja di NMI sejak Oktober 2016 ini, berharap ada kenaikan utilisasi, seiring dengan hadirnya model-model baru.

“Jujur, cost competitiveness sekarang agak sulit. Utilisasi kami di bawah 30 persen. Sayang sekali sangat rendah sekali ,” kata dia.

GRANDY AJI | ALI HIDAYAT

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi