Adu Gesit Toyota dan Suzuki di Segmen LSUV  
Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Senin, 5 Juni 2017 11:14 WIB
Suzuki SX4 (Dok. Suzuki)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar otomotif segmen low sport utility vehicle (LSUV) dalam negeri, di mata Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto, merupakan fenomena unik. Segmen ini selalu punya penggemar tersendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penjualannya, kalau diperhatikan selalu stabil, tidak terlalu fluktuatif,” ujar dia, seperti dikutip Koran Tempo, edisi Senin 5 Juni 2017.

Soerjo menyebutkan produk segmen LSUV sebagai mobil yang tidak jelas jenis kelaminnya. “Jip bukan, SUV bukan, multi-purpose vehicle (MPV) juga bukan, serba nanggung.” Tapi, dia menambahkan, keunikan itulah yang justru disukai orang. “Karakter SUV yang berpadu dengan kemudahan berkendara ala mobil perkotaan membuat kendaraan jenis ini disenangi.”

Simak:  Ekspor Toyota Naik 76 Persen, Fortuner Jadi Unggulan 

Toyota punya produk LSUV, yakni Rush, yang sempat menguasai kelompok LSUV bersama Daihatsu Terios, kembarannya. Dominasi kedua produk ini sekarang digantikan oleh dua produk Honda HR-V dan BR-V yang menempati posisi satu dan dua penjualan per April lalu.

Merek lain juga sebetulnya punya andalan pengisi segmen ini. Suzuki membawa SX-4, Cehvrolet punya Trax, Nissan dengan Juke, dan Mazda yang baru memperkenalkan CX-3. Soerjo menilai produk-produk di segmen ini sangat beragam. “Ada yang mengklaim sebagai crossover, tapi ada juga yang mengaku sebagai SUV.”

Toyota, yang selama ini mengandalkan Rush, seperti tak ingin disalip. Soerjo menyatakan pihaknya dalam waktu dekat akan meluncurkan Toyota C-HR. Produk ini secara tampilan mirip dengan HR-V, Juke, atau SX-4, yakni crossover kompak yang lebih menonjol kesan mobil perkotaannya. Bandingkan dengan Rush atau BR-V yang lebih kuat nuansa jipnya.

Simak:  Strategi Toyota Tarik Konsumen Pria untuk Sienta 

Semula, Toyota berencana meluncurkannya pada 2018. Tapi, kata Soerjo, bukan tidak mungkin akan dipercepat. “Yang pasti sebelum Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus nanti, kami akan memperkenalkan model baru.” Di GIIAS pun Toyota berencana meluncurkan produk mutakhir. “Tapi masih rahasia.”

Di negara asalnya, Jepang, Toyota C-HR sudah diluncurkan pada Desember 2016 lalu. Produk ini hadir menggantikan model-model jip mini keluaran Toyota sebelumnya, seperti Toyota RAV4 dan Rush. Ada tiga varian mesin yang ditawarkan, yakni berkapasitas 1.200 cc, 2.000 cc, dan 1.800 cc hibrida. Pilihan transmisi manual enam percepatan hanya ada pada model bermesin 1.200 cc. Sisanya memakai transmisi otomatis model eCVT.

Kabarnya, untuk pasar Indonesia, Toyota akan memasang mesin 1.500 cc pada produk C-HR. Mesin jenis 1.500 cc keluaran Toyota memang dikenal bandel dan populer digunakan pada beberapa produk seperti Yaris dan Sienta. “Kami sedang studi, sepertinya nanti C-HR akan pakai mesin yang lebih besar.”

Suzuki yang mengandalkan SX-4 juga “bergerak”. Mereka akan kembali mendatangkan produk legendaris Suzuki Jimny ke Indonesia. Suzuki sudah membuka pemesanan untuk produk yang rencananya diluncurkan Agustus itu.

“Kami baru coba memasukkan dengan jumlah terbatas, kurang lebih 88 unit dulu. Kalau permintaan lebih, baru pesan lagi,” kata Setiawan Surya, 4W Sales and Marketing Director Suzuki Indomobil Sales. Dia mengungkapkan harga jual Jimny baru diperkirakan akan di bawah Rp 300 juta.

Direktur Marketing dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan pihaknya siap bertarung. “Kami sudah punya HR-V 1.500 cc yang terbukti memimpin pasar segmen ini. Artinya, produk ini disukai konsumen,” kata dia di Yogyakarta beberapa waktu lalu. “Kehadiran pesaing baru akan membuat pasar jadi lebih menarik.” 

ALI HIDAYAT

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi