Komponen Sepeda Motor yang Harus Dicek Setelah Dipakai Mudik
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Senin, 3 Juli 2017 15:24 WIB
Sejumlah montir memperbaiki sepeda motor pelanggan di bengkel, Meruya, Jakarta, 21 Juni 2017. Jelang Lebaran H-4 bengkel dipenuhi pengendara motor yang mempersiapkan untuk mudik ke kampung halaman. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemudik yang menggunakan sepeda motor diharapkan segera memeriksakan kondisi kendaraannya seusai menempuh jarak jauh untuk pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke kota perantauan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dikutip Antara, sejumlah bengkel sepeda motor mengatakan setidaknya ada delapan komponen sepeda motor yang harus diperiksa setelah ditunggangi puluhan jam pada musim mudik dan balik Lebaran.

Berikut komponen yang harus diperiksa:

Oli mesinPemudik sepeda motor wajib memeriksa oli mesin setelah sampai kembali di Jakarta. Walaupun umumnya oli diganti setelah menempuh jarak 1.500-2.000 km, namun pergantian oli lebih awal dianjurkan guna menjaga kondisi mesin tetap prima dan mencegah kerusakan.

"Setelah dipakai mudik, sebaiknya langsung ganti oli saja. Walaupun cuma dipakai ratusan kilometer, tapi oli bisa menjadi lebih encer karena oli mesin terus-terusan bekerja untuk melumasi mesin," kata Sumiyanto dari bengkel Setia Motor di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu, 2 Juli 2017.

Baca: Ini Akibatnya Jika Malas Ganti Oli Mesin Sepeda Motor

Ia mengatakan, biaya mengganti oli untuk motor jauh lebih murah dibandingkan dengan kerusakan yang diderita jika pemilik tidak mengganti oli. 

"Ganti oli enggak sampai Rp 50 ribu, kalau malas ganti oli bisa turun mesin, ongkosnya ratusan ribu," kata dia.

RemPeriksa kondisi rem depan dan belakang karena komponen keselamatan berkendara itu bekerja maksimal selama motor digunakan di untuk mudik dan kembali ke ibu kota.

"Rem biasanya cepat habis kalau dipakai stop and go, atau berhenti kemudian jalan secara terus-terusan di jalur yang macet," kata Sumiyanto. Ia mengatakan kondisi tromol dan piringan cakram juga harus diperiksa.

Rantai dan V-beltKekencangan dan keausan rantai motor juga harus diperhatikan setelah motor digunakan untuk mudik. Sedangkan pengguna motor matic bisa memeriksakan V-belt (tali kipas dalam CVT) dan kondisi roller yang ada di dalamnya.

Simak: Telat Ganti Oli Motor Ada Batas Toleransinya

"Setelah dipakai jarak jauh, rantai motor bisa mengendur dan aus. Kalau dibiarkan bisa putus. Lain lagi kalau motor matic, CVT-nya dibuka untuk dibersihkan sekaligus memeriksa V-belt sama roller-rollernya," kata Fahmi dari bengkel Sahabat Motor di Cibubur.

SuspensiJangan lupa mengecek kondisi suspensi kendaraan Anda yang bisa saja rusak jika sepeda motor melintasi jalan yang bergelombang dengan muatan yang berat. Per-per pada motor juga bisa rusak apabila ada pasir yang menempel di tabung suspensi sehingga merusak seal dan membuat oli shockbreaker bocor.

Ban dan velgPeriksa kondisi ketebalan dan alur ban setelah mudik. Bersihkan ban dari kerikil yang menancap di sela-sela alur ban karena jika dibiarkan terpendam bisa menimbulkan kebocoran. Lingkar dan jari-jari velg juga harus diperiksa terutama bagi pemudik yang melintasi jalur bergelombang non-aspal.

Karburator atau injektorWalaupun motor tetap terasa nyaman digunakan saat kembali ke Jakarta, tidak ada salahnya jika Anda melakukan tune-up guna memeriksa kinerja karburator atau injector motor.

"Biasanya kalau dipakai jarak jauh, settingan karburator berubah. Kalau dibiarkan akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros. Yang menggunakan motor injeksi juga sebaiknya diperiksakan saja," kata Fahmi.

KelistrikanPeriksa kembali sistem kelistrikan, lampu utama, lampu rem dan lampu sign motor Anda setelah digunakan pada mudik dan balik ke Jakarta.

"Banyak juga yang minta ganti lampu depan soalnya lampu itu nyala terus-terusan siang-malam selama perjalanan," kata Fahmi kemudian menambahkan agar menggunakan lampu yang sesuai standar agar tidak membuat aki menjadi tekor.

Kencangkan mur-baut bodiHal sepele tapi penting adalah mengencangkan mur-baut pada bodi motor setelah digunakan mudik. Mur-baut pada bodi motor bisa mengendur jika dipaksa mengangkut beban berat saat mudik. Mur-baut itu bahkan bisa terlepas jika pengguna menambahkan boks atau aksesoris untuk membawa barang yang tidak sesuai standar.

Baut yang tidak kencang pada bodi juga akan menimbulkan bunyi getaran yang menggangu saat motor dikendarai.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi