Wuling Produksi Mobil Baru Tahun Depan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Dewi Rina Cahyani
Rabu, 12 Juli 2017 09:36 WIB
Wuling Confero S. Tempo/Praga Utama
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - PT SAIC General Motor Wuling Indonesia (Wuling Motors) berencana memproduksi mobil jenis multi-purpose vehicle (minibus) dengan mesin berkapasitas di bawah 1.500cc. Mobil ini adalah model kedua yang diproduksi Wuling pada awal 2018. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Januari tahun depan kami mulai produksi model kedua, mungkin peluncurannya pada Maret,” kata Presiden Direktur Wuling Motors Xu Feiyun saat meresmikan pabrik baru Wuling di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2017. 

Xu mengatakan model kedua ini akan menggunakan mesin seperti yang digunakan produk pertamanya, Wuling Confero S. Menurut Xu, pabrik di Cikarang, yang dibangun sejak 2015, itu dirancang untuk menjadi basis produksi Wuling di kawasan Asia Tenggara. 

Wuling membangun pabrik seluas 30 hektare ditambah pusat pemasok komponen seluas 30 hektare, dengan investasi Rp 9,3 triliun. Untuk tahap awal, Xu menjelaskan, produksi mobil di pabrik Cikarang baru 80 ribu unit mobil per tahun. 

Jika sudah beroperasi penuh, kapasitasnya akan naik menjadi 150 ribu unit per tahun. “Kami sudah merancang peta jalan produksi kami di Indonesia. Kapasitas akan meningkat bertahap sejalan dengan penambahan produksi model lain.”

Mengenai rencana ekspor, Xu mengatakan, saat ini Wuling masih mempelajari potensi negara-negara di Asia Tenggara. Namun saat ini kapasitas produksi pabrik masih diutamakan untuk pasar domestik.

Selain itu, peningkatan kapasitas produksi, menurut dia, berbarengan dengan penambahan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yang saat ini baru 50 persen. Saat ini Wuling bermitra dengan 20 pemasok komponen lokal. “Pada dasarnya kami terbuka dengan produsen komponen lokal.”

Xu mengklaim, jika semua pemasok itu sudah beroperasi, potensi tenaga kerja yang bisa diserap meningkat dua kali lipat. Saat ini pabrik Wuling dan perusahaan pemasok telah mempekerjakan 3.000 orang. Dari jumlah itu, hanya 5 persen yang berstatus tenaga ahli asal Cina.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah mendukung rencana peningkatan TKDN pada produk Wuling dan produsen otomotif lain. “Karena itu, kami menyiapkan roadmap penyediaan bahan baku industri otomotif 2025,” katanya. Peta jalan itu mencakup rencana penyediaan bahan baku baja, resin plastik, karet sintetis, dan aluminium.

Airlangga mengklaim rencana tersebut berjalan lancar, sehingga bahan baku yang selama ini diimpor bisa dipenuhi industri lokal. “Kami menargetkan pada 2019 material-material yang dibutuhkan industri otomotif sudah tersedia.”

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kehadiran Wuling yang turut membawa 16 pemasok komponen yang berasal dari Cina, Amerika Serikat, dan Jerman. “Ini menjadi contoh bagi industri lain yang hendak berinvestasi di Indonesia, industri pendukung juga diajak ke sini.”

Kalla meminta Wuling terus menambah mitra perusahaan pemasok komponen lokal lain. “Kalau bisa, memasok juga untuk pabrik otomotif lain yang ada di sini.” Dengan kuatnya industri komponen lokal, menurut dia, daya saing industri otomotif juga akan meningkat karena proses produksi mobil menjadi lebih efisien.

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi