Begini Cikal Bakal Mobil Pedesaan Mahesa Rintisan Sukiyat

Reporter

Eko Ari Wibowo

Rabu, 27 September 2017 17:34 WIB

H. Sukiyat. TEMPO/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Klaten - Produksi mobil perdesaan Mahesa Nusantara rintisan Sukiyat masih memerlukan proses panjang. Pemilik Kiat Motor Sukiyat bercerita baru memiliki lahan 4.500 meter persegi yang akan dijadikan pabrik. Namun, proses penemuan ide itu membutuhkan waktu selama 3,5 tahun. Sumber inspirasinya adalah grandong, sebutan bagi kendaraan hasil modifikasi dari mesin pertanian untuk alat angkut di pedesaan.

"Saya dibesarkan dari keluarga petani. Semangat pemuda sekarang untuk bertani mulai lesu. Harapan saya Mahesa dapat merangsang mereka agar mau kembali ke sawah," kata Sukiyat yang mengaku tidak lulus SMA, namun telah menimba banyak ilmu dari beberapa negara seperti Jepang dan Jerman.

Baca: Produksi Mobil Mahesa, Sukiyat: Ada Lahan 4.500 Meter Persegi

Bersama timnya yang tergabung dalam Institut Otomotif Indonesia (IOI), Sukiyat mulai mengerjakan purwarupa tiga jenis Mahesa pada 2016, yaitu double cabin, pick up, dan kendaraan peralatan pertanian. Untuk kendaraan peralatan pertanian, bagian belakangnya dapat disambungkan ke mesin pertanian seperti perontok padi hingga pompa air.

Adapun spesifikasinya menggunakan mesin diesel 650 cc dengan bahan bakar solar, berkecepatan maksimal 55 kilometer per jam, berukuran panjang 3,2 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,8 meter. "Kendaraan ini didesain multifungsi. Bodinya lebih banyak dari bahan fiber," kata Sukiyat yang juga sebagai penasehat IOI.

Pada 17 September lalu, Presiden Jokowi mengunjungi bengkel Kiat Motor untuk menyaksikan purwarupa tiga jenis Mahesa. "Akan kami dorong untuk mendapatkan uji emisi dan sertifikasi. Tapi setelah itu apa? Itu yang saya tanyakan. Pak Kiat dan tim, business plan seperti apa? Bisa memproduksi tapi nanti marketingnya seperti apa, siapa yang membeli," kata Jokowi saat itu.

Baca: Jokowi Ingin Harga Mobil Desa Kompetitif

Menurut Sukiyat, Mahesa adalah buah dari pengalaman masa lalunya saat membuat mobil Esemka. "Waktu bikin mobil Esemka tujuan saya hanya transfer ilmu. Memang, membuat mobil lawannya banyak merek dari luar. Kalau Mahesa ini betul-betul kendaraan yang dibutuhkan di pedesaan. Harganya murah (berkisar Rp 60 - 70 juta sebelum pajak). Sama petani ya tidak murni bisnis, tapi social enterpreneur," kata Sukiyat.

Kini, Sukiyat bersama timnya masih mengurus bermacam persyaratan seperti uji emisi, uji tipe, dan sertifikasi agar mobil perdesaan Mahesa dapat segera diproduksi secara massal. "Teknologi itu tidak gampang. Kalau masyarakat cocok, senang, perusahaannya dibentuk, kumpulkan modal, tempat sementara menyewa dulu," kata Kiat. Dia optimistis produksi Mahesa bakal menyerap ribuan tenaga kerja.

DINDA LEO LISTY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

5 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

17 hari lalu

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

Berikut beberapa komponen mobil yang sebaiknya kembali diperiksa setelah digunakan selama perjalanan mudik.

Baca Selengkapnya

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

17 hari lalu

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

Berkendara sambil membawa beban berat memiliki risiko dan potensi bahaya. Apa saja yang harus disiapkan dan diantisipasi?

Baca Selengkapnya

7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

21 hari lalu

7 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Mudik

Merawat kendaraan yang digunakan saat mudik bisa mengembalikan performa kendaraan.

Baca Selengkapnya

Manfaat dan Cara Pakai Engine Flush, Manjakan Kendaraan Setelah Mudik

22 hari lalu

Manfaat dan Cara Pakai Engine Flush, Manjakan Kendaraan Setelah Mudik

Memanjakan kendaraan setelah mudik bisa memperpanjang usia pakai dan mencegah kerusakan mesin.

Baca Selengkapnya

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

27 hari lalu

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

Kecelakaan terjadi di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi, 8 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah, Ini Pedoman Istirahat di Rest Area yang Harus Diperhatikan

30 hari lalu

Mudik Lebaran 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah, Ini Pedoman Istirahat di Rest Area yang Harus Diperhatikan

BPJT mengimbau masyarakat beristirahat di rest area paling lama 30 menit selama arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

30 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Kejagung Angkut Mobil Rolls Royce dari The Pakubuwono House, Diduga Terkait dengan Penggeledahan Rumah Harvey Moeis

34 hari lalu

Kejagung Angkut Mobil Rolls Royce dari The Pakubuwono House, Diduga Terkait dengan Penggeledahan Rumah Harvey Moeis

Kejagung mengangkut satu unit mobil Rolls Royce dari kediaman tersangka kasus korupsi timah Harvey Moeis di apartemen The Pakubuwono House.

Baca Selengkapnya