Pabrik Mobil Ini Mungkin Terdampak Skandal Pemalsuan Kobe Steel

Reporter

Antara

Jumat, 13 Oktober 2017 20:42 WIB

Pekerja memeriksa kondisi rakitan mobil sebelum di pasarkan di sebuah pabrik mobil di Bekasi, Jawa Barat, 27 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kobe Steel, pemasok utama untuk produsen mobil dan industri berat lainnya, mengakui telah mengirimkan produk dengan sertifikat inspeksi yang dipalsukan setidaknya selama setahun terakhir. Sertifikat bertujan untuk mengkonfirmasi produk memenuhi spesifikasi yang disetujui Kobe Steel dan pelanggan.

Saat ini, Kobe mengatakan sekitar 19.300 ton alumunium gulung dan ekstrusi, 200 ton produk tembaga, dan 19.400 unit alumunium tuang dan tempa, dikirim dengan sertifikat palsu.

Barang-barang tersebut berpotensi digunakan pada komponen bantalan beban atau komponen struktural, komposisi dan kekuatan yang tidak pasti menimbulkan sejumlah pertanyaan keamanan.

Baca: Perusahaan Otomotif Cina Akan Bangun Pabrik Mobil di AS

Perusahaan itu mulai berbicara kepada pelanggan yang terkena dampak secara individual, meskipun belum menyebutkan nama secara terbuka. Kobe bekerjasama dengan klien ini untuk melakukan "verifikasi teknis, mengenai dampak produk yang tidak sesuai terhadap kualitas (termasuk keamanan) dari produk akhir".

"Verifikasi dan inspeksi sampai saat ini belum melihat masalah spesifik yang meragukan keamanan produk yang tidak sesuai," klaim Kobe. "Jika terjadi keraguan atas keamanan produk yang tidak sesuai, perusahaan akan segera mengambil tindakan yang tepat."

Advertising
Advertising

Menurut The New York Times, Honda, Mazda, Mitsubishi, Nissan, Subaru, Suzuki dan Toyota, serta produsen pesawat terbang Boeing dan Mitsubishi Heavy Industries mengatakan sedang menyelidiki apakah telah menggunakan produk yang terkena dampak pemalsuan itu.

Simak: Bangun Pabrik Mobil Listrik, Toyota-Mazda Siapkan Rp 21 Triliun

Kobe mengatakan sertifikat yang dipalsukan "terungkap setelah pemeriksaan dan audit kualitas darurat mengenai status kepatuhan kontrak yang dilakukan untuk produk sepanjang tahun lalu".

Investigasi internal sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan mengapa sertifikat dipalsukan, dan juga menemukan contoh lain dari sertifikat yang dipalsukan. Sebuah firma hukum eksternal telah terlibat membantu Kobe Steel dalam penyelidikan itu.

"Perusahaan sangat menyesalkan kejadian ini dan dengan tulus meminta maaf atas kekhawatiran dan masalah yang sangat besar sehingga insiden ini berdampak terhadap pelanggan dan pihak terkait lainnya. Perusahaan akan melaporkannya lagi setelah penyelidikan lebih lanjut dibuat," kata Kobe Steel.

Pemalsuan sertifikat tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian skandal yang melanda industri otomotif Jepang, menyusul dari kantung udara Takata yang mematikan, Mitsubishi yang menghitung secara tidak tepat angka ekonomi bahan bakar dan penggunaan inspektur non-sertifikasi oleh Nissan, demikian Car Advice.

Berita terkait

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

56 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan

Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.

Baca Selengkapnya

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya