Ini Alasan Honda Belum Memproduksi Sepeda Motor Listrik

Reporter

Eko Ari Wibowo

Kamis, 19 Oktober 2017 08:10 WIB

Pembalap MotoGP Tim Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa mengunjungi Pabrik PT Atsra Honda Motor di Sunter, Jakarta, 16 Oktober 2017. Kedua pembalap itu tiba di Jakarta untuk menghadiri kegiatan Meet and Greet penggemarnya di BSD, Tangerang, pada Selasa 17 Oktober. Dok/AHM

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan sepeda motor terbesar di Indonesia, PT Astra Honda Motor masih menunda memproduksi motor bertenaga listrik. Saat ini, Garasindo yang bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang telah memproduksi prototipe sepeda motor listrik Gesits.

Presiden Direktur PT Astra Honda Motor, Toshiyuki Inuma mengatakan Honda sebenarnya telah melakukan penelitian dan pengembangan soal sepeda motor listrik namun masih memperhitungkan soal harga dan performa. Ia beralasan mesin bertenaga listrik memiliki performa yang masih jauh dari sepeda motor berbahan bakar fosil. "Harganya akan jauh lebih tinggi," kata Inuma di sela acara turing Honda Biker Day di Prambanan, akhir pekan lalu.

Baca: Ekspor Sepeda Motor Terus Meningkat, Honda: Kami Buka Pasar Baru

Ia berharap pemerintah memberikan insentif untuk bisa menekan harga dan pengembangan. Tanpa kebijakan tersebut, kata dia, penjualan motor listrik akan memberatkan APM. "Saat ini, kami masih fokus pada motor konvensional," ujarnya.
Saat ini saja, Gesits menggunakan mesin bertenaga listrik dengan daya motor sebesar 5KW, dan mengadopsi baterai Lithium Ion. Menariknya, untuk satu kali ulang pengisian baterai, sobat otomotif bisa mengendarai motor listrik ini sejauh 80 – 100 km, sehingga tergolong sangat efesien, dan bisa menjadi salah satu alternatif terbaik selain motor matic bermesin bensin.

Adapun Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)—yang menaungi merek-merek besar—masih cenderung wait and see. Ada banyak hal yang masih, seperti regulasi, teknologi dan daur ulang baterai, serta aspek keamanan produk.
“Kami memikirkan hal itu juga. Saat ini kami terus membicarakan dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan. Kami juga mengimbau anggota untuk terus mengembangkan,” kata Ketua Umum AISI Johannes Loman di Jakarta, Senin 16 Oktober 2017 malam.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan, secara organisasi AISI memang memberi imbauan kepada anggota untuk mulai mengembangkan teknologi motor listrik. Namun di sisi lain, asosiasi tidak bisa memaksa anggota karena masing-masing memiliki motede pengembangan dan teknologi yang berbeda.

Baca: Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor

AISI memang masih sangat tergantung kepada pemerintah. Regulasi yang ada dinilai belum cukup kuat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan motor listrik. Meskipun, pemerintah terus berupaya untuk mendorong pengembangan kendaraan jenis ini.

Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Perpres No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional sebagai induk regulasi kendaraan listrik. Kementerian Perindustrian terus mendorong produsen untuk melakukan pengembangan. Honda masih menunggu kebijakan lanjutan dari peroses tersebut.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

10 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

11 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

17 hari lalu

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

Oleh karena itu, perawatan yang baik pasca mudik Lebaran menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kinerja optimal sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Catat 876.876 Sepeda Motor Keluar Masuk Jabodetabek saat Arus Balik H+3 Lebaran

18 hari lalu

Kemenhub Catat 876.876 Sepeda Motor Keluar Masuk Jabodetabek saat Arus Balik H+3 Lebaran

Jumlah kendaraan sepeda motor yang keluar Jabodetabek sebanyak 358.707 kendaraan dan 717.414 orang.

Baca Selengkapnya

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

20 hari lalu

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

21 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Melintasi Pelabuhan Ciwandan Gunakan Motor saat Arus Balik

23 hari lalu

Tips Aman Melintasi Pelabuhan Ciwandan Gunakan Motor saat Arus Balik

Pelabuhan Ciwandan menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara motor saat mudik dan arus balik.

Baca Selengkapnya

Waspada, 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Kendaraan Roda Dua

25 hari lalu

Waspada, 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Kendaraan Roda Dua

Pengendara roda dua wajib memahami tiga faktor penyebab kecelakaan saat mudik Lebaran. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kisah Sugeng Mudik dengan Motor dari Tangerang ke Kebumen hanya Merogoh Rp 200 Ribu

26 hari lalu

Kisah Sugeng Mudik dengan Motor dari Tangerang ke Kebumen hanya Merogoh Rp 200 Ribu

Selain asyik, Sugeng mengatakan mudik menggunakan sepeda motor lebih menghemat biaya.

Baca Selengkapnya