Bus Tingkat saat diturunkan dari kapal Box Voyager yang baru saja bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/1). Pada tahun ini Pemrov DKI Jakarta menargetkan untuk mendatangkan total 25 unit bus tingkat. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Tren negatif kembali menyelimuti pasar bus. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke dealer atau wholesales bus sepanjang tahun ini, hingga September, turun 6,20 persen, menjadi 2.783 unit.
Bus kecil dengan beban maksimal 5-10 ton turun 5,78 persen, sedangkan bus sedang dengan beban maksimal 10-24 ton turun 2,10 persen. Bus besar dengan kapasitas di atas 24 ton turun lebih dari tiga kali lipat menjadi 38 unit.
Sejak lima tahun lalu, pasar bus menunjukkan tren negatif. Pada 2013, penjualannya turun 9,35 persen menjadi 4.054 unit. Tahun berikutnya kembali turun 5,34 persen menjadi 3.834 unit.
Dua tahun lalu, penurunan penjualan bus mulai tertahan. Pada waktu itu hanya turun tipis, atau 2,37 persen menjadi 3.734 unit.
Pasar bus sebenarnya mulai menunjukkan tren positif sepanjang tahun lalu. Penjualannya naik 5,77 persen menjadi 3.959 unit. Kenaikan ini dipicu permintaan bus kecil yang naik 17,61 persen. Penjualan bus kecil menutupi turunnya permintaan bus sedang sebanyak 9,70 persen.
Adapun pangsa pasar antara bus kecil dan bus sedang di dalam negeri tidak terlampau jauh. Secara rata-rata, sepanjang lima tahun terakhir, penjualan bus kecil menguasai 49,21 persen, sedangkan bus sedang 50,26 persen.
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
27 Februari 2024
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menanggapi insentif fiskal berupa PPN ditanggung pemerintah sebesar 10 persen untuk mobil listrik.
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?