Pangsa Pasar Produk Otomotif Grup Astra Kuartal III 55 Persen

Reporter

Antara

Jumat, 10 November 2017 07:09 WIB

Astra Internasional. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Cianjur - PT Astra International Tbk (Astra) menilai lini otomotif sebagai tantangan bisnis perusahaan ke depan karena kompetisi sektor tersebut yang semakin ketat.

"Tantangan bisnis kami ada di otomotif karena kompetisi yang semakin meningkat," kata Kepala Divisi Hubungan Investor Astra International, Tira Ardianti, dalam lokakarya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.

Perusahaan berkode emiten ASII itu memandang struktur penjualan untuk porsi kendaraan berbiaya rendah semakin besar sejak ada inisiasi program Low Cost Green Car (LCGC).

Baca: Astra Modern Land Luncurkan Proyek Rp 20 T di Jakarta Timur

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pangsa pasar produk-produk mobil Astra pada triwulan III-2017 mencapai 55,2 persen (443.906 unit).

"Penjualan mobil Astra meningkat lima persen dibanding periode sama tahun 2016 sehingga meningkatkan pangsa pasar penjualan mobil dari 54 persen menjadi 55 persen," ucap Tira.

Advertising
Advertising

Angka tersebut terdiri atas merek Toyota 36,1 persen (289.921 unit), Daihatsu 17,4 persen (140.233 unit), dan Isuzu 1,7 persen (13.723 unit).

Dari keseluruhan segmen pasar roda empat per triwulan III-2017 yang mencapai 804.167 unit, pangsa mobil LCGC mencapai 22,5 persen (180.770 unit). Pada triwulan III-2016, segmen pasar mobil LCGC ini mencapai 20,3 persen (158.967 unit).

Sementara untuk roda dua, penjualan domestik motor Honda meningkat dua persen di triwulan III-2017 dan memiliki pangsa pasar 74,6 persen (3,2 juta unit).

Peningkatan pangsa pasar kendaraan roda dua dan roda empat tersebut mendorong kinerja Astra, yang mencatat pertumbuhan laba bersih (net income) sebesar 26 persen dari Rp11,277 triliun pada triwulan III-2016 menjadi Rp14,184 triliun pada triwulan III-2017.

Baca: Semester I, Transaksi Kredit ACC Capai Rp 16,6 Triliun

Pendapatan Astra pada triwulan III-2017 juga tercatat sebesar Rp150,225 triliun atau meningkat 14 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp132,294 triliun.

"Hampir semua bisnis mengalami peningkatan pendapatan. Secara keseluruhan, bisnis Astra kinerjanya lebih baik dari tahun lalu," kata Tira.

Grup Astra memiliki tujuh lini bisnis, yaitu otomotif, jasa keuangan, peralatan berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.

Tujuh perusahaan dalam lini bisnis Grup Astra memiliki kapitalisasi sebesar Rp521 triliun atau mencakup tujuh persen dari lebih dari 500 emiten di pasar modal.

Berita terkait

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

5 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

19 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

34 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

55 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Pajak Motor Bensin Mau Dinaikkan, Apa Dampaknya Bagi Masyarakat?

23 Januari 2024

Pajak Motor Bensin Mau Dinaikkan, Apa Dampaknya Bagi Masyarakat?

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengomentari soal wacana pemerintah menaikkan pajak motor bensin. Apa dampaknya bagi masyarakat?

Baca Selengkapnya