Kisah BLK Boyolali Juara Instruktur Otomotif dengan Keterbatasan

Reporter

Antara

Selasa, 28 November 2017 09:13 WIB

Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Latihan ketenagakerjaan Kabupaten Boyolali berhasil merebut juara pertama instruktur Bidang Kompetisi otomotif Kendaraan Ringan tingkat nasional 2017 yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan.

Kepala unit pelaksana teknis daerah (UPTD) BLK Kabupaten Boyolali, Jasmanto, di Boyolali, Senin 27 November 2017, mengatakan instruktur dari BLK Boyolali yang berhasil merebut juara satu nasional tersebut yakni Eriawan (28) dalam kompetisi yang digelar di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang pada 21 hingga 25 November 2017.

Jasmanto mengatakan meskipun BLK Boyolali memiliki peralatan yang terbatas, tetapi niat dan kerja keras membuat BLK tersebut meraih hasil yang maksimal.

Baca: KADIN Ungkap Prioritas Implementasi Industry 4.0 di Otomotif

"Kami bangga dengan hasil luar biasa salah satu instruktur BLK Boyolali menjadi juara nasional. BLK Boyolali rata-rata mampu meluluskan siswa pelatihan sebanyak 700 hingga 900 orang pertahun," kata Jasmanto.

Kendati demikian, Jasmanto berharap pemerintah memberikan dukungan dengan peralatan yang memadahi untuk BLK sehingga dapat menghasilan seorang tenaga kerja yang terampil dan berkualitas siap kerja.

Advertising
Advertising

Perlombaan kompetesi keterampilan instruktur Nasional IV 2017 Tingkat Nasional Bidang Kompetisi otomotif kendaraan ringan itu diikuti 32 provinsi.

"Kegiatan yang dilombakan ada dua yakni metedologi mengajar dan pratek bidang otomotif di BLK. Dua penilaian itu, kompetesi sangat ketat dan saya kaget setelah menjadi juaranya," kata Eriawan Eriawan memberikan beberapa kiat kepada peserta pelatihan di BLK untuk menjadi orang yang profesional yakni selain rajin praktek, juga harus membaca buku manual juga pengetahuan media sosial soal perkembangan teknologi terkini.

Menurut dia, para siswa di BLK Boyolali meski memiliki peralatan terbatas tetapi jangan menjadi kendala untuk kesuksesan, dan yang terpenting niat dan usaha keras untuk menjadi orang berkualitas.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali Agus Partono, BLK Boyolali hanya memiliki 30 instruktur padahal idealnya memiliki 70 hingga 80 instruktur.

"BLK Boyolali peralatan juga sudah terbatas, tetapi kami bisa menghasilkan tenaga kerja yang luar biasa, serta dapat menjadi pionir di Indonesia," kata Agus.

Menurut dia, BLK Boyolali memiliki tujuh kejuruan yakni listrik, menjahit, otomotif, las, bubut, komputer dan prosesing.

Baca: Pemerintah Minta Hyundai Produksi Sedan di Indonesia

Selain itu, ia menyebut Boyolali tidak memiliki tenaga pengangguran karena sejumlah perusahaan yang berdiri di kabupaten itu masih membutuhkan tenaga kerja terampil.

"Kami berharap BLK Boyolali ke depan menjadi percontohan nasional. Outputnya yang sudah menjadi alumnk BLK harus menghasilkan sesuatu," katanya.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

3 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

4 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

10 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

24 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

40 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

5 Maret 2024

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya