Begini Kiat Tata Motors Agar Bisa Bersaing dengan Pabrikan Jepang

Reporter

Swa.com

Sabtu, 2 Desember 2017 10:15 WIB

Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI)--lomba irit pelanggan pick up Tata Motors Super Ace, bertajuk Tata Super Ace Super Challenge (SASC) 2017 kembali digelar. Kali ini SASC diikuti oleh pemakai Super Ace di Jakarta, 26 November 2017. Dok Tata Motors

TEMPO.CO, Jakarta - Tata Motors pabrikan mobil asal India masih kalah dalam penetrasi produk dengan pabrikan Jepang. Saat ini, produk otomotifnya pun terbatas dan hanya di segmen kendaraan niaga seperti pikap dan truk.

Mereka benar-benar mengandalkan penetrasi Tata Motors khususnya di segmen kendaraan niaga yang merupakan strategi jitu. Salah satu produknya, yakni Tata Super Ace HT (High Torque) cukup diminati oleh para pelaku bisnis angkutan, khususnya di Indonesia Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lagi lainya.

Baca: Dibebani 1 Ton, BBM Tata Super Ace Tembus 23,17 Kpl

Untuk menghadapi kompetitor, PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) melakukan strategi differensiasi produk, dengan meluncurkan produk-produk yang berbeda dengan kompetitor. Sebagai contoh misalnya pikap Tata Super Ace HT (High Torque), kendaraan niaga yang memiliki torsi besar ini memang sengaja didesain untuk konsumen yang menginginkan kendaraan komersial yang memiliki tarikan meisn kuat, untuk mengangkut barang yang berat.

Menurut Wilda Bachtiar, Commercial Vehicle Marketing Manager TMDI, Super Ace HT memiliki rasio gigi di gardan 4,88 atau lebih besar dibanding versi sebelumnya yang 4,11. Saat diuji coba dengan membawa beban berat 1,8 ton, Super Ace HT masih bisa menggunakan gigi 2 saat start awal. Sedangkan tipe reguler harus menggunakan gigi satu.

"Mobil ini kami luncurkan untuk memenuhi segmentasi mereka yang sering membawa barang sangat banyak dengan beban yang melebihi kapasitas pick up kecil, tapi ingin tenaganya tetap mumpuni. Nah ini solusi yang kami tawarkan. Efek yang ingin kami capai, agar mobil ini menjadi irit bahan bakar. Efek lainnya adalah konsumen bisa tetap menggunakan biaya operasional sekecil mungkin meski dengan angkutan yang lebih besar," ujar Wilda Bachtiar beberapa waktu lalu saat peluncuran.

Tata Super Ace HT mengusung mesin diesel 1.400 cc, transmisi manual 5 percepatan, 70 Hp pada 4.500 rpm dan torsi puncaknya 135 Nm pada 2.500 rpm. Mobil ini dibanderol Rp 126 juta. Selain pikap, TMDI akan merambah segmen kendaraan double cabin. Mobil Tata Motors ini dibuat berdasarkan survei konsumen di Indonesia. Rencananya mobil tersebut adalah Tata Xenon dan diperkirakan akan meluncur pada Desember tahun ini.

Baca: Pangsa Pasar Tata Motors Ditopang Penjualan Mobil Pikab

"Pasar otomotif di Indonesia sangat besar. Kami memiliki komitmen tidak sekadar jualan dengan cara membuat barang sama yang sudah kami jual di India, tapi kami juga membuat yang diinginkan orang-orang di sini. Tata Super Ace adalah mobil yang hanya kami bangun berdasarkan riset untuk pasar nasional. Mobil ini tidak dijual di mana-mana, termasuk India," kata Presiden Direktur TMDI, Biswadev Sengupta.

SWA.CO.ID

Berita terkait

Tata Motors Rayakan Pencapaian 50 Ribu Mobil Listrik

30 Desember 2022

Tata Motors Rayakan Pencapaian 50 Ribu Mobil Listrik

Ke-50 ribu mobil listrik Tata Motors didorong oleh salah satu andallnya, Tata Nexon EV.

Baca Selengkapnya

Tata Motors Beli Pabrik Ford untuk Memproduksi Mobil Listrik

1 Juni 2022

Tata Motors Beli Pabrik Ford untuk Memproduksi Mobil Listrik

Tata Motors telah mengumpulkan dana USD 1 miliar dari perusahaan swasta TPG dan insentif Pemerintah India untuk berbisnis mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Suzuki India Kurangi Produksi karena Krisis Chip Semikonduktor

1 September 2021

Suzuki India Kurangi Produksi karena Krisis Chip Semikonduktor

Maruti Suzuki India akan mengurangi produksi hingga 60 persen pada September 2021 karena kekurangan pasokan chip semikonduktor.

Baca Selengkapnya

India Berencana Memproduksi Semikonduktor Lokal untuk Atasi Krisis Chip

22 Agustus 2021

India Berencana Memproduksi Semikonduktor Lokal untuk Atasi Krisis Chip

India berencana untuk menemukan solusi krisis chip yang melanda industri otomotif secara global.

Baca Selengkapnya

Krisis Chip Semikonduktor, Tata Motors Rugi Rp 8,6 Triliun

26 Juli 2021

Krisis Chip Semikonduktor, Tata Motors Rugi Rp 8,6 Triliun

Meski mencatat kerugian, Tata Motors juga mengklaim unit bisnis Jaguar Land Rover (JLR) mencatat keuntungan sebesar 108 persen.

Baca Selengkapnya

SUV Tata Nexon Terbaru Gantikan Model Lama

8 Juni 2021

SUV Tata Nexon Terbaru Gantikan Model Lama

Tata Motors menghentikan produksi empat varian mobil mesin diesel SUV Nexon. Muncullah Tata Nexon Facelift.

Baca Selengkapnya

Dirikan Pabrik di India, Tesla Dikabarkan Menggandeng Tata Motors

13 Maret 2021

Dirikan Pabrik di India, Tesla Dikabarkan Menggandeng Tata Motors

Tesla dikabarkan menggandeng Tata Motors untuk mempersiapkan infrastruktur pengisian daya listrik.

Baca Selengkapnya

Rumor Tata Motors - Tesla Bikin Pabrik Mobil Listrik, Simak Ceritanya

17 Januari 2021

Rumor Tata Motors - Tesla Bikin Pabrik Mobil Listrik, Simak Ceritanya

Pekan lalu, lonjakan saham Tata Motors terjadi di tengah rumor kerjasama dengan Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik di India.

Baca Selengkapnya

SUV Tata Safari 2021 Meluncur Menantang Pajero Sport dan Fortuner

15 Januari 2021

SUV Tata Safari 2021 Meluncur Menantang Pajero Sport dan Fortuner

Tata Safari menjadi mobil kedua yang dirilis Tata pada 2021 setelah Altroz iTubro. Harga penantang Pajero Sport inbakal diumumkan di akhir Januari.

Baca Selengkapnya

Tata Motors Luncurkan SUV Mewah Gravitas, Lihat Harganya

1 Januari 2021

Tata Motors Luncurkan SUV Mewah Gravitas, Lihat Harganya

Mobil SUV Gravitas buatan Tata Motors akan memakai platform D8 milik Land Rover.

Baca Selengkapnya