Yamaha Aerox mendapat sentuhan airbrush dengan livery sporty karya FAT Motorsport, Jakarta Timur. TEMPO/Naufal Shafly
TEMPO.CO, Jakarta - Tren modifikasi cat airbrush pada tahun depan diprediksi masih akan didominasi sepeda motor custom dan racing. Hikam, pemilik Minority Airbrush, studio khusus seni airbrush, mengatakan, tren airbrush tidak akan jauh berbeda dengan 2017. Tema vintage dan klasik, kata dia, akan kembali meramaikan tren airbrush pada tahun depan.
“Enggak jauh beda dari tahun 2017, masih didominasi yang klasik dengan media sepeda motor custom, seperti japdata-style dan cafe racer. Itu kayaknya masih akan bertahan lebih-kurang dua tahun lagi,” ujarnya saat dihubungi Tempo melalui telepon, Selasa, 26 Desember 2017.
Sedangkan Wiryawan, pemilik bengkel FAT Motorsport, berpendapat tren airbrush pada tahun depan akan didominasi livery sepeda motor. Tak hanya pada sepeda motor, airbrush akan menyasar media helm dan berpeluang menjadi tren pada 2018. “Kalau untuk airbrush,gua rasa trennya bakal mengarah ke livery sepeda motor, helm juga berpeluang lah (sebagai media airbrush),” ucapnya.
Hikam menambahkan, selera konsumen terhadap suatu tren berpengaruh dari event atau kontes airbrush. Hikam mengatakan, pada tahun ini, kontes airbrush lebih didominasi sepeda motor balap ataupun drag.
Hikam menjelaskan, gaya modifikasi masyarakat Indonesia cenderung berkiblat pada Thailand dan Amerika Serikat untuk mencari referensi konsep airbrush yang akan diterapkan.