2018, Hyundai dan KIA Incar Kenaikan Penjualan 4 Persen
Reporter
Terjemahan
Editor
Wawan Priyanto
Rabu, 3 Januari 2018 08:39 WIB
TEMPO.CO, Seoul - Hyundai Motor dan Kia Motors Korea Selatan menargetkan pertumbuhan penjualan sebanyak 4 persen pada tahun 2018. Target ini merujuk pada merosotnya permintaan kendaraan SUV di Amerika Serikat dan ketegangan diplomatik dengan Cina.
Hyundai dan afiliasi, Kia, mengatakan permintaan diperkirakan akan melemah di pasar Amerika Serikat dan Cina karena mereka meluncurkan target penjualan gabungan 7,55 juta kendaraan tahun ini, dari 7,25 juta kendaraan tahun lalu.
"Lingkungan pasar diperkirakan akan sulit karena perlambatan di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Cina, pertumbuhan ekonomi global dan proteksionisme perdagangan yang berkepanjangan di negara-negara besar," kata Hyundai Motor dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Selasa, 2 Januari 2018.
Baca: Hyundai i20 2018: Tampil Menggunakan Gril Baru
Sepanjang 2017, penjualan pabrikan asal Korea Selatan ini merosot 7 persen dibanding 2016. Angka itu jauh dari target perusahaan sebesar 8,25 juta kendaraan. Penyebabnya, pembeli di Cina dan Amerika Serikat semakin menghindari sedan. Konsumen di kedua negara itu lebih memilih model SUV.
Perselisihan diplomatik antara Cina dan Korea Selatan mengenai penyebaran sistem pertahanan rudal Amerika Serikat di Korea juga menekan penjualan produsen mobil di pasar otomotif terbesar di dunia, walaupun dua negara baru-baru ini sepakat untuk menormalisasi hubungan.
Simak: Cara Unik Hyundai Mencegah Pengendara Ugal-ugalan di Jalan
"Target tahun ini untuk Hyundai dan KIA lebih rendah dari perkiraan. Ini tampaknya menjadi target konservatif, yang mencerminkan pemulihan yang lamban di Cina dan kesulitan di Amerika Serika yang sedang berlangsung,” kata Kim Jin-woo, seorang analis di Korea Investment & Securities.
Saham Hyundai Motor berakhir turun 4,2 persen pada hari Selasa, 2 Januari 2018, dan saham Kia Motors turun 2,1 persen lebih rendah.
Prospek suram datang karena won Korea menguat ke level tertinggi terhadap dolar pada hari Selasa. Penguatan ini dinilai mampu mengancam daya saing eksportir Korea Selatan karena pesaing Jepang mereka mendapat keuntungan dari pelemahan yen. Berakhirnya pemotongan pajak pada mobil mesin kecil di Cina juga akan menjadi hal yang negatif bagi sedan Hyundai.
Sementara Hyundai Motor berencana untuk menawarkan lebih banyak SUV di Amerika Serikat dan Cina tahun ini. Para analis mengatakan model baru seperti SUV Santa Fe yang didesain ulang pada tahun ini untuk secara signifikan mempengaruhi penjualan.
Ketua Hyundai Motor Group Chung Mong-koo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan "secara aktif memasuki" pasar baru seperti Asia Tenggara, karena proteksionisme diperkirakan akan tumbuh di tempat lain.
Korea Selatan dan Amerika Serikat akan mengadakan pembicaraan mengenai kesepakatan perdagangan pada 5 Januari meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengancam untuk menarik diri dari perjanjian tersebut.
REUTERS | WP