Kemenperin - Toyota Kolaborasi Riset Teknologi Mobil Listrik

Reporter

Wawan Priyanto

Rabu, 4 Juli 2018 12:11 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mencoba Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juli 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menggandeng Toyota Indonesia dan 6 perguruan tinggi negeri untuk bersama melakukan riset dan studi tentang pentahapan teknologi mobil listrik.

Riset ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, sehingga target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) tahun 2025 dapat tercapai.

"Pemerintah saat ini berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara kickoff Electrified Vehicle Compreheneive Study di Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.

Baca:
Inilah Kecanggihan Toyota Corolla Sport Lawan Honda Civic

Menurut Airlangga, sasaran tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada tahun 2030 sekaligus menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi darat.

"Sebagai salah satu andalan di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, industri otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor," katanya.

Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle. TEMPO/Wawan Priyanto

Advertising
Advertising

Riset bersama ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua tahun (2018-2019). Pembagian tugas riset akan dibagi dalam dua tahap. Pertama, riset akan dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI). Pada tahap ke-2, riset bersama dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Udayana.

Baca: Mengintip Kemewahan Toyota Crown Terbaru, Serba Canggih

Airlangga menyampaikan bahwa keterlibatan perguruan tinggi pada riset ini tidak terlepas dari peran aktif dan partisipasi mereka dalam upaya pengembangan kendaraan bermotor listrik beserta komponennya di dalam negeri. Misalnya, berupa komponen software maupun hardware, termasuk di antaranya adalah baterai, motor listrik, power control unit, hingga sistem charging station.

Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle. TEMPO/Wawan Priyanto

"Melaui riset dan studi bersama ini juga akan dicari solusi yang meliputi kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi," katanya.

Selain itu, diharapkan adanya dukungan kebijakan agar kendaraan listrik dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa harus dibebani biaya tambahan.

Adapun mobil listrik yang akan digunakan untuk riset kali ini adalah jenis Hybrid dan Plug-in Hybrid yang bakal dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang telah menggunakan teknologi advanced engine.

Poin-poin riset antara lain tentang user convenience study, technica characteristic study, overall environment study, industry, social impct study, serta policy and regulation study. Riset ini diharapkan bisa didapatkan perbandingan yang komprehensif antara kendaraan jenis EV, PHEV, dengan jenis ICE.

Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle. TEMPO/Wawan Priyanto

"Setiap kendaraan tersebut akan dilengkapi data logger untuk pengambilan data konsumsi bahan bakar, kondisi charging, kebutuhan data infra charging, user experience, co vinience, dan lain sebagainya, ujarnya.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan bawah pihaknya mendukung kegiatan riset dan studi bersama yang diinisiasi Kemenperin dalam upaya untuk memahami secara lebih menyeluruh tentang kendaraan listrik di Indonesia.

Baca:
Begini Proses Finishing Pengecatan Toyota Century Terbaru

"Kami memberikan dukungan berupa penyediaan kendaraan, data logger, dan asistensi lainnya yang dapt digunakan untuk penelitian oleh peneliti dari universitas-universitas di Indonesia," kata Warih.

Warih berharap dukungan yang diberikan TMMIN dapat membantu pemetaan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan, termasuk kesiapan dan tantangan dalam mengembangkan industri dan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

12 unit mobil Toyota yang digunakan untuk penelitian adalah 6 unit Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan 6 unit Toyota Prius Hybrid. Toyota juga menyiapkan 6 unit Toyota Corolla Altis (mobil konvensional) sebagai pembanding.

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

13 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

18 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

7 hari lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

13 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

13 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

14 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

18 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya