Dolar Menguat, Penjualan Sepeda Motor Honda Justru Naik Tajam

Rabu, 5 September 2018 17:49 WIB

Perakitan Honda Sonic di Pabrik Astra Honda Motor. 31 Agustus 2018. (AHM)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer motor Honda di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas mengaku penjualan motor Honda tak terpengaruh dengan menguatnya kurs dolar terhadap rupiah yang Rabu 5 September 2018 ini sudah tembus hingga Rp 15 ribu lebih.

Malah, Astra Motor Yogyakarta mencatat, penjualan motor Honda di wilayah DIY tahun ini sampai periode Agustus 2018, mengalami kenaikan hingga 14 persen lebih dibanding tahun sebelumnya ketika dolar masih dianggap wajar.

“Kami sekarang justru makin kewalahan melayani permintaan inden konsumen untuk seri PCX dan Scoopy karena data permintaannya terus bergerak naik, inden lama baru dipesankan tapi inden baru masuk lagi,” ujar Marketing Region Head Astra Motor Yogyakarta Budi Hartanto di sela peluncuran varian terbaru CB150 R Street Fire dan CBR 250 RR di Yogyakarta Rabu 5 September 2018.

Baca: Repaint Bodi di Bengkel Honda Setara Motor Baru, Ini Harganya

Inden untuk PCX sendiri di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas tercatat tembus di angka 2000 unit. Konsumen harus rela mengantre motor premium dambaannya itu datang dua bahkan sampai enam bulan. “60 persen pembayaran dilakukan melalui kredit, untuk segala jenis merek, termasuk PCX,” ujar Budi.

Advertising
Advertising

Atas peningkatan penjualan itu, Honda kini menguasai market share penjualan 88,7 persen di wilayah DIY, Kedu, Banyumas. "Itu pun masih banyak yang inden, jika inden terkirim ke konsumen kami yakin market share kami bisa mencapai 89 persen," ujarnya.

Lantas, apa yang menyebabkan penjualan Honda meningkat saat dolar belakangan terus menguat?

Baca: Honda CB150R ExMotion Segera Hadir di India, Indonesia Kapan?

Budi membeberkan, bahwa produksi sebagai motor Honda melalui PT. Astra Honda Motor dilakukan di dalam negeri. “Bisa dikatakan 90 persen komponen motor Honda merupakan lokal content, atau produksi di dalam negeri, jadi kalau ada pengaruh fluktuasi harga tak terpengaruh,” ujarnya.

Hanya sedikit bagian dari komponen motor Honda yang dipakai masyarakat Indonesia diimpor. Terutama sistem electric-nya yang diinput dari Jepang untuk ditanamkan pada seri-seri terlaris Honda baik cup series, automatic maupun sport.

Baca: AHM Minta Konsumen Tak Asal Memodif Jok Honda Super Cup 125

Budi menuturkan, hanya type tertentu dari motor Honda yang sifatnya impor penuh (complete built up atau CBU) seperti seri matic premium Honda Forza.

“Motor-motor Honda yang diproduksi di tanah air kini justru makin banyak diekspor ke beberapa negara seperti Vietnam untuk seri Honda Beat dan Jepang untuk seri CBR 250 RR,” ujarnya.

Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

14 menit lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

6 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya