Kata Komunitas Mobil Soal Penerapan E-Tilang di Jalan Protokol

Reporter

Wisnu Andebar

Selasa, 25 September 2018 18:34 WIB

Seorang petugas Surabaya Intelegent Transportation System menunjuk layar yang memuat adanya pelanggar lalu lintas di jalanan Surabaya, beberapa waktu lalu. TEMPO/ARTIKA RACHMI FARMITA

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai Oktober 2018, Kepolisian Polda Metro Jaya akan menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau e-tilang dalam masa uji coba di beberapa ruas Jalan Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Penilangan elektronik ini untuk awal fokus pada kendaraan berpelat nomor B. Kamera yang terpasang nantinya mampu untuk mendeteksi pelat nomor kendaraan baik siang maupun malam.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Xpander Mitsubishi Owner Club Indonesia (X-MOC), Sonny Ekaputra mengatakan, kami sangat mendukung karena kesadaaran baik pengendara sepeda motor dan mobil masih sangat kurang. “Zebra cross untuk menyeberang pejalan kaki saja dihajar juga oleh sepeda motor,” ujarnya kepada Tempo pada Selasa, 25 Oktober 2018.

Baca: Polisi Tak Beri Denda Selama Sebulan Uji Coba Tilang Elektronik

Ia melanjutkan, untuk e-Tilang diharapkan diperluas karena faktor disiplin masih kurang apalagi saat tidak ada polisi. Selain itu memantau juga lebih mudah dan lebih akurat.

Dukungan juga diberikan Pendiri Wuling Club Of Indonesia (WLCi), Hendra Susanto yang mengatakan program e-Tilang, menurut dia sangat bagus, hanya perlu komitmen dan konsisiten saja terhadap program yang dibuat. "Kalau undang-undang sudah jelas, e-Tilang itu bagus cuma terkadang kan di awal saja bagusnya. Pemerintah Provinsi dan polisi harus konsisten tidak hanya diawal-awal saja," ucapnya.

Ketua Jakarta Morris Club (JMC), Uut Ananta juga menyatakan dukungan untuk sistem ini. "Bagus, sehingga pertama pengendara akan lebih disiplin, kedua sistem tilang ini akan lebih transparan dalam menindak pelanggar lalu lintas, dan ketiga dengan adanya sistem e-Tilang ini bisa mengurangi jumlah suap terhadap petugas," kata Uut.

Menurut Uut, yang terpenting sosialisasinya dahulu agar masyarakat mengerti dengan adanya sistem e-tilang ini. "Semoga sistem ini tidak hanya diterapkan di daerah Sudirman dan MH Thamrin saja sehingga bisa meluas ke daerah-daerah lainnya yang rawan dengan pengendara melawan arus," ujarnya.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya