Dolar Menguat, Biaya Produksi Karoseri Melonjak

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 19 Oktober 2018 16:52 WIB

Pengerjaan bis Transjakarta di Karoseri Nusantara Gemilang. Sumber: swa.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mempengaruhi para pelaku usaha industri karoseri di dalam negeri menaikkan harga jual produknya lantaran sejumlah biaya produksi meningkat.

Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) T.Y. Subagio mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah memiliki pengaruh terhadap para pelaku usaha karoseri. Namun, ia melanjutkan, pihaknya belum mengetahui besaran pengaruh tersebut.

“Ada pengaruhnya, tapi seberapa besar saya belum dengar dari anggota,” katanya, Kamis, 18 Oktober 2018.

Baca: Industri Karoseri Optimistis Pertumbuhan 20 Persen, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah membuat para pelaku usaha industri karoseri di dalam negeri melakukan penyesuaian harga. Harga baru tersebut biasanya dikenakan untuk pesanan-pesanan baru.

Advertising
Advertising

Adapun untuk pesanan yang sudah dikerjakan, kata dia, kemungkinan tidak ada penyesuaian harga akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, dia menambahkan, kinerja produksi para pelaku usaha industri karoseri di dalam negeri mengalami peningkatan sepanjang sembilan bulan tahun ini. Peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan penjualan retail kendaraan niaga di dalam negeri pada Januari-September 2018.

Tidak hanya itu, peningkatan produksi pelaku usaha karoseri juga terjadi lantaran adanya kebijakan pemerintah dalam menegakkan hukum terhadap kendaraan truk yang kelebihan muatan dan memiliki dimensi berlebih. “Peningkatan produksi, ya,” ujarnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dilihat Bisnis, penjualan retail kendaraan niaga di dalam negeri dari Januari sampai September 2018 mengalami peningkatan.

Gaikindo mencatat penjualan retail bus, pikap, dan truk mengalami pertumbuhan masing-masing 4 persen, 10 persen, dan 29 persen pada sembilan bulan tahun ini dibanding penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Baca: Ekspor Karoseri Banyak Kendala, Ini Penjelasan Asosiasi

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengungkapkan pertumbuhan penjualan yang terjadi pada kendaraan niaga karena pembangunan infrastruktur yang membutuhkan bahan-bahan bangunan, dan perlu diangkut dengan kendaraan niaga.

Tidak hanya itu, harga komoditas yang baik juga menjadi penyebab pertumbuhan penjualan kendaraan niaga di dalam negeri karena angkutan komoditas, seperti sawit dan batu bara, ikut terdongkrak.

“Pembangunan infrastruktur yang sangat membutuhkan angkutan batu, semen, pasir, besi, dan lain-lain. Harga komoditas yang baik, angkutan batu bara, sawit, dan lain-lain meningkat,” ucap Jongkie.

BISNIS

Berita terkait

IPO Hari Ini, Harapan Duta Pertiwi Akan Raup Dana Segar Rp 100,49 M

24 Mei 2021

IPO Hari Ini, Harapan Duta Pertiwi Akan Raup Dana Segar Rp 100,49 M

PT Harapan Duta Pertiwi Tbk akan melaksanakan IPO pada Senin.

Baca Selengkapnya

Setelah GIICOMVEC 2020, Adiputro Siapkan Bus Mewah untuk 2021

9 Maret 2020

Setelah GIICOMVEC 2020, Adiputro Siapkan Bus Mewah untuk 2021

Karoseri Adiputro tengah menyiapkan bus mewah untuk diluncurkan di GIIAS 2021. Menarik ditunggu.

Baca Selengkapnya

Karoseri Laksana Ekspor 10 Bus Tingkat ke Bangladesh

22 Februari 2020

Karoseri Laksana Ekspor 10 Bus Tingkat ke Bangladesh

Ekspor bus tingkat buatan Karosesi Laksana ke Bangladesh dilepas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Asosiasi Penyebab Bisnis Karoseri di Indonesia Seret

1 November 2019

Penjelasan Asosiasi Penyebab Bisnis Karoseri di Indonesia Seret

Permintaan Karoseri sepanjang tahun ini diprediksi melambat pada kisaran 10 persen

Baca Selengkapnya

Karoseri Laksana Terima Pesanan 75 Bus di GIIAS 2019

29 Juli 2019

Karoseri Laksana Terima Pesanan 75 Bus di GIIAS 2019

Pesanan bus karoseri Laksana di GIIAS 2019 diklaim beragam, mulai dari bus sedang, besar, hingga double decker.

Baca Selengkapnya

Tertib SRUT, Isuzu Beri Apresiasi 41 Karoseri

25 Juli 2019

Tertib SRUT, Isuzu Beri Apresiasi 41 Karoseri

Isuzu telah melakukan sertifikasi terhadap 41 karoseri sesuai dengan standar Isuzu dengan jumlah 275 SKRB (Surat Keputusan Rancang Bangun).

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Industri Karoseri Indonesia Belum Bisa Bersaing

16 Januari 2019

Ini Penyebab Industri Karoseri Indonesia Belum Bisa Bersaing

Karoseri buatan industri karoseri dalam negeri baru menyasar beberapa negara

Baca Selengkapnya

Industri Karoseri Optimistis Pertumbuhan 20 Persen, Ini Alasannya

16 Agustus 2018

Industri Karoseri Optimistis Pertumbuhan 20 Persen, Ini Alasannya

Pembangunan infrastruktur mendorong kinerja industri karoseri di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Karoseri Armada Akan Mengarap Bus Listrik MAB Pimpinan Moeldoko

13 Maret 2018

Karoseri Armada Akan Mengarap Bus Listrik MAB Pimpinan Moeldoko

PT Mobil Anak Bangsa (MAB) pimpinan Moeldoko juga ternyata tidak membangun sendiri bus listrik purwarupanya itu namun menggaet Karoseri Armada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Karoseri Banyak Kendala, Ini Penjelasan Asosiasi

7 Maret 2018

Ekspor Karoseri Banyak Kendala, Ini Penjelasan Asosiasi

Kementerian Perindustrian melihat potensi industri karoseri punya potensi dalam waktu dekat akan mengajak Askarindo ke Kenya, Afrika Timur

Baca Selengkapnya