Pabrik Baterai Mobil Listrik Segera Dibangun di Morowali

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 30 November 2018 07:45 WIB

Seorang karyawan memilah baterai lama untuk diekstraksi di sebuah pabrik penambangan perkotaan di Gunsan, Korea Selatan, 2 April 2018. Perusahaan SungEel HiTech melakukan daur ulang baterai untuk digunakan pada baterai yang menggerakkan mobil listrik. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menyebutkan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan baterai lithium untuk mobil listrik di Morowali akan dilakukan pada 11 Januari 2019.

Luhut menyebutkan, total nilai investasi pembangunan baterai lithium di Morowali mencapai sekitar US$4,3 miliar, sementara investasi awal sebesar US$700 juta. Menurutnya, akan bermacam-macam baterai yang akan diproduksi di wilayah tersebut.

“Lithium baterai total US$4,3 miliar. US$700 juta investasi awal, tapi mereka mau, karena macam-macam nanti baterainya,” kata Luhut di Jakarta, Kamis, 29 November 2018.

Baca: Menteri Airlangga Kasih Jempol untuk Mobil Listrik Blits

Dalam persentasinya, nilai investasi senilai US$700 juta dilakukan oleh konsorsium GEM Co. Ltd. Sebesar 36 persen, Tsingshan Group 21 persen, CATL 25 persen, Hanwa 8 persen, dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) 10 persen.

Dia menjelaskan, investor yang akan menanamkan modalnya tidak hanya dari Cina. Tapi, beberapa negara lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan juga akan diajak untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

Advertising
Advertising

Menurutnya, negara tidak bergantung pada satu negara terkait dengan investasi baterai tersebut di dalam negeri. Indonesia diharapkan menjadi pemimpin terkait lithium baterai karena dunia mengarah ke baterai tersebut mengingat memiliki harga paling murah dan bagus.

Saat ini, dia menuturkan, 60 persen—80 persen komponen baterai lithium berasal dari nikel, dan Indonesia memiliki cadangan nikel paling besar. Rencananya, pembangunan pabrik baterai yang mulai melakukan peletakan batu pertama pada Januari 2019 tersebut akan selesai dalam 2 tahun.

Baca: Menteri Airlangga: Perpres Mobil Listrik Selesai Akhir Tahun Ini

Pengembangan baterai listrik menjadi faktor utama keberhasilan pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Dia menuturkan, pabrik baterai kendaraan listrik yang berdiri di Indonesia bisa menjadi pemasok kendaraan bermotor mobil listrik di dalam negeri.

Menurutnya, baterai yang dipasok dari dalam negeri akan membuat harga kendaraan listrik di Indonesia menjadi lebih terjangkau dibandingkan dengan harus impor.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya memiliki wacana kendaraan sepeda motor yang dibeli dengan APBN atau APBD adalah produksi dalam negeri. Baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor roda dua tersebut dapat dipasok dari pabrik yang akan dibangun di Morowali.

Keterlibatan APBN atau APBD, dia menuturkan dapat membuat industri terkait dengan kendaraan listrik di dalam negeri dapat berjalan, bahkan meluas. Kondisi tersebut, lanjutnya dapat membuat Indonesia bisa melakukan ekspor ke luar negeri.

BISNIS

Berita terkait

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

18 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

22 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

9 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

9 hari lalu

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

Realme C65 5G dipastikan menjadi ponsel pertama di dunia yang ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 6300.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

11 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya