4 Hoax Terkait Pengisian Daya Mobil Listrik yang Perlu Dipahami

Reporter

Antara

Kamis, 31 Januari 2019 09:30 WIB

Proses isi ulang baterai Nissan Leaf di Nissan Gallery Global Headquarter, Yokohama, Jepang. 25 September 2018. TEMPO/Budi Setyarso.

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan otomotif dan teknologi di seluruh dunia tengah berlomba untuk menciptakan kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil listrik, yang dapat diterima secara masif oleh masyarakat.

Pasar Indonesia dengan penjualan mobil lebih dari 1,1 juta unit pada tahun 2019, juga mulai menatap era mobil listrik. Sejumlah pabrikan otomotif Jepang dan Eropa sudah memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, mulai dari hybrid hingga berpenggerak listrik sepenuhnya.

Baca: Ini Syarat Indonesia Agar Bisa Bersaing Soal Mobil Listrik

Sayangnya, menurut Ketua Tim Kendaraan Listrik PLN Zainal Arifin, terdapat beberapa informasi tidak benar terkait mobil listrik. Berikut penjelasannya:

1. Dapat diisi daya dalam hitungan menit

Zainal Arifin mengatakan bahwa kendaraan listrik tidak dapat diisi dayanya hanya dalam beberapa menit. Ia menjelaskan, tidak semua kendaraan listrik membutuhkan pengisian bermodel "fast charger".

Menurut Zainal, pengisian daya dengan power 3,3kw (di rumah) membutuhkan waktu 6-10 jam, 22kw (kantor dan tempat umum) sekira 1-4 jam, dan 50kw (fast charger) membutuhkan durasi antara 20 menit hingga 1 jam.

"Tidak mungkin nge-charge mobil listrik 2 menit," kata Zainal Arifin dalam acara Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia di BSD City, Tangerang, Rabu, 30 Januari 2019.

Baca: Mobil Listrik Digencarkan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Ia menjelaskan, berdasarkan data Global EV, sebesar 85 persen pengguna mobil listrik mengisi daya di rumah dengan power 3,3kw yang berdurasi 6-10 jam.

2. Bisa dicas menggunakan PV Solar Cell

Zainal Arifin menjelaskan bahwa teknologi yang ada saat ini belum memungkinkan untuk mengisi daya menggunakan sinar matahari melalui perangkat PV Solar.

Jika pun memang ada, kata dia, mungkin membutuhkan PV Solar dengan luas tertentu untuk dapat mengisi satu mobil listrik.

"Artinya masih jauh menuju ke sana. EV (electric vehicle) tidak bisa dicas pakai solar cell," kata dia.

3. Tukar baterai

Swap battery atau menukar baterai mobil listrik dengan baterai lainnya dengan cara mencopotnya lalu memasang yang lain, belum memungkinkan untuk diterapkan pada saat ini.

Zainal mengatakan, saat ini hanya Taiwan yang masih menggunakan mekanisme swap baterai, sedangkan negara lain belum menerapkannya.

"Baterai bukan galon air. Untuk mobil belum ada hingga saat ini," katanya. "Pergantian baterai yang masih jalan masih ada di Taiwan. Pernah ada di Israel, tapi sekarang sudah shutdown."

4. Mendulang profit

Zainal menjelaskan bahwa bisnis pengisian mobil listrik belum mampu memberikan keuntungan yang signifikan.

"Banyak yang menilai bahwa charger EV itu menguntungkan, padahal tidak," katanya.

Ia mengambil contoh perusahaan pengisian daya FastNed dari Belanda yang memiliki kontrak 15 tahun untuk menyediakan 201 stasiun pengisian daya.

Nyatanya perusahaan yang juga mendapat insentif dari pemerintah itu tetap membutuhkan setidaknya 16ribu mobil listrik yang mengisi daya secara rutin untuk balik modal.

"Operator EV belum ada yang profit. Sudah dikasih insentif. Mereka masih berjuang, misalnya FastNed dari Belanda," katanya.

Antara

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

5 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

11 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

12 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

21 hari lalu

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.

Baca Selengkapnya