Grab Klaim Mampu Tekan Angka Kecurangan Pemakaian Fake GPS

Reporter

Antara

Kamis, 7 Februari 2019 10:51 WIB

Honda Advanced GPS. (Dok. HPM)

TEMPO.CO, Jakarta - Grab Indonesia menyatakan mampu menurunkan tingkat tindak kecurangan terutama penggunaan Fake GPS hingga bawah 1 persen sampai akhir tahun 2018. "Dengan beragam upaya yang dilakukan, Grab berhasil menurunkan tingkat kecurangan secara signifkan dari platform kami di Indonesia pada semester terakhir 2018 hingga di bawah 1 persen," kata Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno, ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu 6 Februari 2019.

Baca: Larangan GPS Ponsel, Pengemudi Taksi Online: Putusan Gegabah

Menurut Tri, dengan pencapaian tersebut pihaknya terus melakukan penyempurnaan agar segala bentuk kecurangan terhadap sistem dapat dieliminasi. Grab menerapkan algoritma Machine Learning yang bisa mengidentifikasi potensi kecurangan mitra pengemudi, memasang alat pendeteksi GPS palsu, serta membuka ruang pelaporan dugaan kecurangan.

Untuk itu, Grab bekerja sama dengan pihak berwajib guna melakukan penangkapan sindikat besar yang mengelola penipuan dan kecurangan menggunakan akun mitra pengemudi Grab.

Grab juga terus memperkuat program "Grab Lawan Opik" atau order fiktif dengan kepolisian, dimana dalam program ini berhasil menangkap sindikat dan mitra pengemudi yang terbukti melakukan kecurangan di beberapa kota, seperti Jakarta, Makassar, Semarang, Surabaya, dan Medan.

Perkembangan bisnis transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) di Indonesia berkembang pesat, tercermin dari jumlah mitra pengemudi online saat ini diperkirakan mencapai dua juta orang.

Advertising
Advertising

Saat ini ada dua pemain besar di industri ride-hailing di Indonesia, yaitu Go-Jek dan Grab. Menurut data terakhir, Go-Jek sudah beroperasi di 167 Kota dan Kabupaten Indonesia. Sementara Grab memiliki cakupan yang lebih luas, mencapai 222 kota di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Simak: Penggunaan GPS Ponsel Tidak Akan Ditilang, Asalkan...

Namun, dalam perkembangannya ride-hailing ternyata menimbulkan beberapa masalah, seperti fraud yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi. Tindakan fraud seperti order fiktif, mencurangi posisi di Global Positioning System atau GPS atau yang sering disebut "Tuyul", penjualan bahkan pencurian akun dan profil mitra pengemudi, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan riset INDEF yang dipublikasi pada tahun 2018 (16 April -16 Mei) terhadap 516 mitra pengemudi dari dua perusahaan transportasi online terbesar, yaitu Grab dan Gojek menunjukkan bahwa 42 persen responden mengatakan bahwa order fiktif paling banyak ditemukan di aplikasi Go-Jek, sedangkan pada Grab sebanyak 28,3 persen. Survei order fiktif transportasi online ini dilakukan di Jakarta, Bogor, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta.

ANTARA

Berita terkait

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

26 hari lalu

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

Google maps dapat mendeteksi jalan one way saat mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

32 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

34 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

34 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

35 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

35 hari lalu

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

Aturan baru perihal perlindungan, jaminan sosial, termasuk THR kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir baru akan dibahas setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bos Freeport Janji Smelter Gresik Beroperasi Juni, Kontroversi Dampak Skema Baru Pajak ke THR

35 hari lalu

Terkini: Bos Freeport Janji Smelter Gresik Beroperasi Juni, Kontroversi Dampak Skema Baru Pajak ke THR

Berita terkini bisnis pada Kamis siang ini dimulai dari janji bos PT Freeport Indonesia ke Presiden Jokowi soal operasionalisasi smelter Gresik.

Baca Selengkapnya

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

35 hari lalu

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

Misalnya dengan mengacu pada UMR DKI Jakarta yang Rp5 juta, maka THR untuk 4 juta ojol bisa mencapai Rp20 triliun.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

36 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

36 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya