Ambulance Dipakai Jadi Angkot di Jayawijaya, Ini Respon Bupati

Reporter

Antara

Minggu, 3 Maret 2019 10:25 WIB

Ilustrasi mobil Ambulans. Dok.TEMPO/ Agung Rahmadiansyah

TEMPO.CO, Wamena - Ambulance di wilayah Jayawijaya, Papua dimanfaatkan kepala puskesmas untuk mencari pendapatan dengan memanfaatkannya menjadi angkutan umum. Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Richard Banua merespon pelanggaran tersebut dengan segera menarik kembali mobil ambulans milik Puskesmas Distrik Yalengga yang selama ini dijadikan angkutan umum.

Baca: Uniknya Ambulance Sepeda Motor di India, Jangkau Daerah Terpencil

Jhon Richard di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, mengatakan akibat digunakan sebagai angkutan umum, mobil itu jarang berada di puskesmas untuk memberikan pelayanan transportasi bagi pasien.

"Di Puskesmas Yalengga ada mobil ambulans yang kita berikan untuk melayani masyarakat, tetapi kepala puskesmas pakai untuk tarik penumpang dan saya akan tarik kembali mobil itu," katanya, Minggu 3 Maret 2019.

Bupati mengatakan mobil ambulans Puskemas Yalengga itu lebih banyak tinggal di kota dibandingkan berada di Yalengga, padahal daerah pelayanan puskesmas itu sangat luas dan membutuhkan kendaraan.

"Ada pustu (Puskesmas Pembantu) di Koragi yang masuk wilayah kerja puskemas Yalengga sehingga kendaraan itu akan sangat dibutuhkan untuk menjemput apabila ada pasien ibu hamil di Koragi atau sekitar Yalengga. Selama ini kita tahu bahwa mobil itu tidak pernah ada di puskesmas," katanya.

Simak: Mengintip Kelengkapan Peralatan Medis Pikap DFSK Ambulance

Advertising
Advertising

Selain akan menarik ambulans, bupati telah mempersiapkan pengganti Kepala Puskesmas Yalengga dengan harapan pelayanan kesehatan kembali normal seperti biasa. "Kita akan minta kepada kepala puskesmas yang baru, yang nanti kita tunjuk untuk melaksanakan tugas dengan baik," katanya.

Jhon mengatakan kesehatan merupakan satu dari tiga program prioritas yang akan dilakukan selama ia dan Wakil Bupati Marthin Yogobi menjabat. Hingga berita diturunkan belum ada penjelasan dari Kepala Puskesmas Yalengga.

ANTARA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

15 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

19 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

21 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

21 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

28 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

30 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

43 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Bantahan Kapuspen TNI Soal KSAD Maruli yang Dinilai Menormalisasi Kekerasan Buntut Kasus Jayawijaya

56 hari lalu

Bantahan Kapuspen TNI Soal KSAD Maruli yang Dinilai Menormalisasi Kekerasan Buntut Kasus Jayawijaya

Apa kata Kapuspen TNI soal kasus tersebut?

Baca Selengkapnya

Anggap Serangan TNI Ke Polres Jayawijaya Tak Serius, KSAD Maruli Dinilai Menormalisasi Kekerasan

59 hari lalu

Anggap Serangan TNI Ke Polres Jayawijaya Tak Serius, KSAD Maruli Dinilai Menormalisasi Kekerasan

DPR didesak segera memanggil KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang menganggap serangan TNI ke polres bukanlah hal yang serius.

Baca Selengkapnya

Fakta 5 Anggota TNI Diduga Menyerang Polres Jayawijaya: Kronologi, Motif hingga Jadi Tersangka

6 Maret 2024

Fakta 5 Anggota TNI Diduga Menyerang Polres Jayawijaya: Kronologi, Motif hingga Jadi Tersangka

Lima anggota TNI yang menjadi terduga pelaku penyerangan Polres Jayawijaya telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya