Petugas memperagakan cara mengisi ulang daya bus Transjakarta bertenaga listrik dalam Pameran Busworld South East Asia ke-8 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Rabu, 20 Maret 2019. Ada dua calon Bus listrik Transjakarta yang ditampilkan. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakrta) bekerja sama dengan perusahaan bus (BYD, MAB, RAC-Danfoss) serta Institut Teknologi Bandung (ITB) menghadirkan bus listrik Transjakarta. Lantas bagaimana pengembangan baterainya? Mengingat baterai merupakan komponen terpenting pada kendaraan listrik.
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono meyampaikan bahwa bukan tidak mungkin nantinya pihaknya dapat mengembangkan baterai di Indonesia suatu saat nanti. Agung menganggap nantinya pengembangan baterai kendaraan listrik akan lebih gampang untuk dimengerti dan biayanya pun semakin terjangkau.
"Secara berporoses baterai ini makin lama makin matang dan makin rendah biayanya. Mudah-mudahan nanti kami bisa kembangkan di sini (Indonesia)," ujar Agung kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.
Namun untuk saat ini, kata Agung, untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik masih harus banyak belajar dari negara-negara lain yang sudah paham mengembangkannya.
"Brdasarkan yang kita pelajari hal yang paling penting ini adalah baterai. jadi teknologi baterai untuk bus listrik itu sangat kunci. jadi kan dari MAB misalkan juga sangat memahami untuk berbagai komponen yang lain anak bangsa sudah siapkan sudah bisa membangun di sini. Tapi baterai kita harus belajar dan terus mengembangkan dari mancanegara," katanya.