Tata Motors Yakin Penjualan Mobil Komesial Bangkit Usai Pilpres

Jumat, 17 Mei 2019 07:35 WIB

Tata Motors menampilkan tractor head dan kendaraan komersial lainnya di pameran otomotif Indonesia International Motor Show, Kamis, 27 April 2017. Tempo/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil baik jenis penumpang maupun komersial terhambat karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Lantas bagiamana penjualan mobil komersial jika Pilpres sudah berakhir?

Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Biswadev Sengupta optimistis penjualan mobil komersial akan tumbuh kembali.

Menurut dia, Pilpres 2019 memang memiliki dampak pada penurunan penjualan, namun ada juga beberapa faktor yang membuat TMDI sebagai salah satu produsen mobil komersial di Indonesia yakin penjualan akan tumbuh. Salah satunya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 5 persen.

Baca juga: Pilpres 2019: Penjualan Mobil Niaga Turun, Ini Kata Mitsubishi

Dengan angka tersebut, otomatis membutuhkan kendaraan-kendaraan komersial untuk mendukung beberapa macam kegiatan bisnis di Indonesia.

"Apa lagi dengan kondisi ekonomi Indonesia dengan PDB-nya yang bagus lima persen itu maka otomatis dengan pertumbuhan seperti itu membutuhkan kendaraan-kendaraan niaga untuk beberapa kebutuhan," tutur Biswadev.

Advertising
Advertising

"Jadi walaupun agak sedikit berat namun tetap kita cukup optimis pasar mobil komersial ini akan tetap bertumbuh," tambhanya.

Begitu juga dengan mobil penumpang. Lanjut Biswadev mengatakan, meski pasar mobil penumpang juga mengalami hambatan, tapi ia yakin juga akan ada pertumbuhan.

"Memang passenger car stagnan tapi kalau kita lihat lebih detil tetap saja tumbuh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Baca: Januari - April 2019, Gaikindo: Pasar Mobil Turun, Ekspor Naik

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyampaikan bahwa pasar otomotif periode Januari - April 2019 mengalami penurunan sebesar 13 -14 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami sudah memperkirakan penjualan akan turun karena beberapa faktor, satu di antaranya adalah Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019," kata Nangoi di sela-sela buka puasa bersama di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa malam, 14 Mei 2019.

Sementara itu, pasar otomotif nasional Januari-April 2019 mencapai 340.118 unit (retailsales) atau turun 11,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan wholesales nasional mencapai 337.321 unit, turun 14,4 persen.

Menurut Nangoi, banyak konsumen yang memilih untuk menunggu atau menunda pembelian kendaraan hingga Pemilu selesai. "Kami berharap penjualan akan kembali bergairah usai Pilpres," ujarnya.

KHAIRUL IMAM GHOZALI | WP

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

59 menit lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

4 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

6 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

10 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya