Seorang pegawai perempuan usai mengisikan tangki mobil di pom bensin di Kairo, Mesir, 24 Februari 2016. Sebuah pom bensin di ibukota Mesir Kairo mempekerjakan wanita untuk bekerja yang biasanya dilakukan oleh laki-laki. REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Jakarta - Pengisian bahan bakar ternyata memiliki dampak berbeda saat pengisian hingga tangki penuh maupun pengisian yang tak penuh. Kadang kala pengisian bahan bakar tergantung tanggal muda atau tanggal tua. Ketika habis gajian biasanya tangki terisi penuh sebaliknya saat bokek tangki sudah pada garis merah.
Seperti dikutip dari laman Suzuki, pengisian bahan bakar yang benar adalah mengisinya dengan penuh. Alasannya, agar risiko karat pada tempat penyimpanan BBM bisa dihindari. Terlebih jika kendaraan roda empat tersebut jarang digunakan. Penguapan pada tangki BBM yang tidak penuh atau kosong bisa menyebabkan timbulnya karat pada tangki BBM tersebut.
Untuk mobil yang selalu aktif dan digunakan tiap hari untuk beraktivitas, sejatinya tidak masalah kalau tidak diisi penuh, tapi ada baiknya diisi penuh. Selain risiko tangki BBM bisa dihindari, pemilik kendaran juga lebih merasa nyaman karena rasa khawatir bensin habis tidak ada dan mereka tidak perlu terlalu sering ke SPBU untuk mengisi bahan bakar.
Mengisi penuh BBM memang disarankan tapi ada aturannya. Jangan sampai meluap ke permukaan karena tangki BBM juga butuh ruang untuk udara yang fungsinya supaya BBM bisa mengembang. Kalau ruangan tangki penuh bensin maka udara akan keluar melalui lubang hawa.
Luhut Mau Naikkan Pajak Motor Bensin, Jubir Menko Marves: Itu Baru Wacana
20 Januari 2024
Luhut Mau Naikkan Pajak Motor Bensin, Jubir Menko Marves: Itu Baru Wacana
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menegaskan bahwa tidak ada rencana pemerintah menaikkan pajak motor berbahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.