Pengusaha Bus Tawarkan Solusi Terkait Sistem Satu Arah Mudik 2019

Selasa, 21 Mei 2019 03:59 WIB

Foto udara Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 16 Mei 2019. PT Jasa Marga akan merelokasi Gerbang Tol Cikarang Utama yang mengalami penyempitan akibat proyek jalan tol layang ke Gerbang Tol Cikampek Utama di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek untuk meminimalkan kemacetan saat arus mudik. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha bus yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) meminta pemerintah tinjau ulang sistem satu arah alias one way yang akan diterapkan 24 jam selama 30 Mei, dan 1-2 Juni, karena aturan tersebut dianggap merugikan pihak angkutan umum secara keseluruhan.

Menurut Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan, ada solusi lain yang dapat digunakan tanpa harus menjadikan jalan tol one way. Pertama, jika memang lalu lintas harian rata-rata (LHR) akan padat, maka lebih baik mobil pribadi yang dialihkan ke jalanan umum luar tol.

Hal tersebut, kata Sani, berdasarkan apa yang selama ini pemerintah canangkan, agar masyarkat beralih menggunakan transportasi umum termasuk untuk mudik.

Baca juga: Kebijakan One Way Mudik 2019, Armada Bus Minta Diprioritaskan

"Sebenarnya cara lain untuk mengatasinya adalah pada saat dianggap LHR itu meningkat bakal menjadi stuck (macet), itu kan pintu tol bisa diblok, tutup untuk kendaraan pribadi dibuang ke arteri tidak boleh masuk tol," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 20 Mei 2019.

Lalu yang selanjutnya jika memang harus diberlakukan, sebaiknya sistem one way di tol diberikan khusus kepada angkutan umum

Advertising
Advertising

"Kami perinsipnya meminta ada prioritas untuk angkutan umum secara keseluruhan bukan hanya bus. Kalau memang mau dianggap one way itu ya dilakukan contra flow untuk khusus angkutan umum satu jalur dari timur ke barat," tutur Sani.

"Karena kalau bus itu dialihkan ke arteri, arteri LHR-nya itu meningkat loh roda dua, nah kalau roda dua meningkat kan kita tahu attitudenya seperti apa. Pertama, tingkat risiko laka bisa meningkat. Kedua, jam tempuh kami berangkatan," ujarnya

Baca juga: Mudik Naik Bus Mewah, Fasilitas Setara Pesawat

Jika sudah seperti itu, lanjut Sani, akan membuat penumpang berpikir bahwa pelayanan angkutan umum tidak bagus. Ujungnya apa yang sering dicanangkan oleh pemerintah (menggunakan angkutan umum) tersebut akan sia-sia.

"Nah jam tempuh kami lebih lama, sementara penumpang di barat atau Jakarta menunggu bisa berantakan semua, layanan jadi rusak, nama transportasi umumnya, angkutan umumnya yang rusak," lanjutnya.

"Jadi bukan sistem satu arah jalan keluarnya, artinya sistem itu akan menggiring opini masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dan mengesampingkan angkutan umum, termasuk bus," tutur Sani.

Berita terkait

UTBK SNBT 2024, Peserta Diingatkan Mulai dari Kelengkapan sampai Lalu Lintas Satu Arah

23 jam lalu

UTBK SNBT 2024, Peserta Diingatkan Mulai dari Kelengkapan sampai Lalu Lintas Satu Arah

Sebanyak 13.035 peserta bakal mengikuti UTBK SNBT 2024 di Kampus Tegalboto Universitas Jember.

Baca Selengkapnya

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

4 hari lalu

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

Tersangka mengincar rumah kosong yang ditinggal mudik Lebaran oleh pemiknya. Terakhir, tersangka mencuri di Perumahan Pagira Bangun, Teluknaga.

Baca Selengkapnya

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

10 hari lalu

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

Oleh karena itu, perawatan yang baik pasca mudik Lebaran menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kinerja optimal sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

10 hari lalu

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

Mobil yang bekerja keras selama perjalanan mudik Lebaran dapat mengalami berbagai masalah jika tidak dirawat dengan baik setelahnya.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

10 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

10 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

10 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

11 hari lalu

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata

Baca Selengkapnya

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

11 hari lalu

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

BUP BP Batam melayani 580.867 penumpang di Periode Angkutan Lebaran Tahun 2024

Baca Selengkapnya

Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

11 hari lalu

Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.

Baca Selengkapnya