Industri Otomotif Diprediksi Perlahan Meninggalkan Material Baja

Reporter

Terjemahan

Selasa, 4 Juni 2019 08:04 WIB

Pekerja sedang merakit mobil All-New BMW X3 di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018. Investasi tersebut untuk memodernisasi jalur perakitan kendaraan yang diproduksi secara lokal. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Aluminium dan serat karbon yang digunakan terbatas pada mobil kelas premium, tetapi bahan-bahannya sekarang mulai dipergunakan pada produksi mobil kabin ganda seperti Ford F-150 dan GMC Sierra.

Baca Juga: Bajaj Akan Rakit Motor KTM di Indonesia, Harga Bisa Kompetitif

Bloomberg seperti dikutip dari Carscoops.com mencatat pergeseran ke aluminium dan serat karbon telah didorong oleh peningkatan standar konsumsi bahan bakar dan keinginan untuk membuat kendaraan lebih ringan. Hal ini telah mendorong turunnya permintaan baja di sektor otomotif. Analis Akihito Fujita mengungkapkan bahwa baja hanya akan mencapai 62 persen dari penggunaan rata-rata kendaraan baru pada 2025. Angka tersebut turun dari 70 persen pada 2015.

Hal ini adalah berita buruk bagi pembuat baja karena beberapa diantaranya sangat bergantung pada industri otomotif. Akibatnya, mereka melawan dengan baja yang lebih ringan dan teknik konstruksi baru.

Secara khusus, Bloomberg menyoroti Nippon Steel yang menunjukkan konsep NSafe Auto awal tahun ini. Dianggap sebagai "konsep struktural otomotif generasi baru," struktur tersebut menggunakan enam tingkatan baja yang berbeda. Beberapa baja secara signifikan lebih kuat daripada apa yang biasanya digunakan pada mobil, tetapi ini memungkinkan Nippon untuk menghemat berat di area lain. Berkat pendekatan ini, konsepnya sekitar lebih ringan 30 persen daripada kendaraan baja tradisional dan ini membuatnya setara dengan model bodi aluminium.

Baca Juga: Mengintip Perakitan Mitsubishi Xpander di Pabrik Cikarang

Tidak ada kata tentang apakah pendekatan NSafe akan lebih murah daripada menggunakan aluminium atau serat karbon, tetapi Nippon Steel juga bereksperimen dengan cara lain untuk membuat baja lebih ringan. Salah satunya melibatkan pencampuran baja dengan sejumlah kecil unsur plastik, tetapi itu hanya percobaan pada saat ini.

Advertising
Advertising

Masih belum jelas apakah bahan dan teknik baru pada akhirnya akan menemukan jalan baru ke mobil masa depan yang makin ringan. Produsen mobil terus mencari cara untuk memangkas biaya dan untuk meringankan kendaraan buatan mereka.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

2 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

3 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

9 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

23 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

38 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

59 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya