Harley-Davidson Livewire dihargai lebih mahal dari mobil SUV. Sumber: MCN
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Harley-Davidson Matt Levatich mengatakan produsen otomotif raksasa asal AS itu mempertimbangkan untuk membangun sepeda di Eropa jika perang dagang AS vs UE tidak segera mendingin. Berbicara di Squawk Alley CNBC, Levatich mengakui keputusan mereka untuk mempertahankan harga dan bisa menekan kenaikan biaya tarif yang baru-baru ini membuat Harley-Davidson harus membayar mahal.
"Sekitar US$ 100 juta per tahun adalah apa yang kami keluarkan untuk melindungi bisnis kami di Eropa," kata Levatich pada acara itu. Dia mengatakan keputusan untuk menyerap biaya tinggi ini sangat penting untuk mempertahankan posisi mereka menjelang peluncuran sepeda motor listrik LiveWire dan peningkatan produksi listrik.
Harley-Davidson terperangkap dalam perang dagang yang meningkat antara Eropa dan AS, yang menyebabkan kenaikan tarif impor hingga 31 persen. Perubahan politik dagang ini mengerek tarif melonjak menjadi 56 persen dalam waktu dua tahun, yang akan memberi perusahaan Amerika tidak ada pilihan selain mempertimbangkan pendekatan alternatif.
Levatich mengatakan mereka saat ini sedang meningkatkan impor motor ke Uni Eropa melalui pabrik mereka di Thailand, tetapi jika gagal dia mengatakan akan mempertimbangkan, "melalui investasi lain yang mungkin dalam Uni Eropa."
Motor Murah Harley-Davidson Berpeluang Masuk Indonesia?
20 November 2023
Motor Murah Harley-Davidson Berpeluang Masuk Indonesia?
Harley-Davidson memiliki tiga model motor murah yang saat ini hanya dijual di China dan India. Meski begitu tidak menutup kemungkinan kedepannya akan dijual di Indonesia