Toyota Punya Hybrid, Mitsubishi Andalkan PHEV, Perbandingannya..
Reporter
Bisnis.com
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 16 Juli 2019 09:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 menjadi ajang unjuk gigi produsen otomotif. Mereka menampilkan teknologi kekinian mulai dari hybrid hingga mobil listrik. BMW, Toyota dan Mitsubishi telah menyatakan akan memasarkan kendaraan dengan baterai.
Saat ini, ada tiga jenis mobil semi listrik hingga full electric yaitu mulai dari hybrid, plug in hybrid electric vehicle (PHEV) dan mobil listrik. BMW misalnya, memasarkan i8 Roadster pada GIIAS 2018 dengan harga Rp3,9 miliar. BMW i8 Roadster menggunakan sokongan mesin konvensional dan baterai listrik.
Adapun Toyota lebih getol menawarkan model hybrid. Ada tiga model hybrid yang sudah dipasarkan, mulai dari Alphard, Camry dan terakhir Toyota C-HR Hybrid yang dibandrol Rp523 juta. Mobil hybrid memang tidak semoncer mobil mesin bensin namun peminatnya tidak bisa dibilang sedikit juga.
Keunggulan mobil hybrid tidak membutuhkan stasiun pengisian daya karena dilengkapi mesin pembakaran sebagai penggerak dengan bantuan tenaga baterai. Sebagai tahap awal era kendaraan listrik mobil ini cocok karena tidak membutuhkan charging station.
Mitsubishi Motors tak mau kalah, bakal meluncurkan di GIIAS 2019, Mitsubishi Outlader PHEV. Pabrikan Jepang itu punya alasan sendiri berani memasarkan Outlander PHEV dengan harga pada kisaran Rp1,2 miliar hingga Rp1,3 miliar. Salah satunya ialah model SUV dan kemampuan adaptif Outlander PHEV. SUV ini diklaim memiliki tiga mode berkendara yang sedikit banyak bisa mengatasi terbatasnya infrastruktur pengisian daya.
Mitsubishi Outlander PHEV menawarkan tiga mode berkendara yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode. Pada mode EV Drive, motor menggerakkan kendaraan dengan tenaga listrik dari baterai sehingga tidak ada konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang membuat kendaraan menjadi senyap, bersih dan bertenaga.
Adapun, Hybrid Driving Mode dibagi menjadi dua mode yakni Series Hybrid Mode yang merupakan perpaduan mode elektrik dan mesin. Mesin gasoline 2,4 L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.
Pada Parallel Hybrid Mode, mesin bensin akan melaju dengan bantuan motor saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga (saat kecepatan tinggi atau saat efisiensi mesin tinggi).
Kembali pada pertanyaan apa model kendaraan listrik yang paling cocok bagi Indonesia? Jawabannya, tergantung pada kebutuhan dan pertimbangan masing-masing. Jika ingin mengangkut banyak orang, C-HR dan Outlander PHEV sebagai SUV bisa menjadi pilihan, sedangkan untuk efisiensi model PHEV dinilai efisien dari hybrid.
BISNIS