Sah! Jokowi Teken Perpres Mobil Listrik

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 8 Agustus 2019 09:49 WIB

Colokan isi daya mobil listrik DFSK Glory E3 untuk pengisian standar melalui saluran listrik di rumah. 5 Agustus 2019. TEMPO/Wawan Priyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Lama dinanti, Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangi Peraturan Presiden terkait mobil listrik. "Sudah sudah. Sudah saya tandatangan Senin pagi," kata Jokowi, usai meresmikan Gedung Sekretariat ASEAN, di Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus 2019.

Dengan penandatanganan itu, artinya beleid yang mengatur kebijakan-kebijakan terkait mobil listrik itu mulai berlaku.

Jokowi mengatakan dengan adanya Perpres ini, diharapkan industri otomotif dapat terdorong untuk segera merancang dan mempersiapkan membangun industri mobil listrik di Indonesia.

Apalagi, Jokowi mengatakan yang paling utama dari mobil listrik adalah baterai. Sebanyak 60 persen dari mobil listrik, kata dia, adalah terkait baterai. Dan Indonesia memiliki berbagai bahan untuk membuat baterai itu di dalam negeri.

"Strategi bisnis negara ini bisa kita rancang agar kita bisa mendahului membangun mobil listrik yang murah, kompetitif. Karena bahan-bahan ada di sini," kata Jokowi.

Sebelumnya, Perpres Mobil listrik ini mengalami tarik ulur yang cukup panjang. Setelah lama digodog di Kementerian Perindustrian, Perpres juga sempat tertahan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Perpres ini diharapkan menjadi pintu awal masuknya era mobil listrik di tanah air.

Sejumlah agen pemegang merek (APM) sudah membawa mobil listriknya ke Indonesia. Ada yang listrik murni, plug-in hybrid, dan hybrid. CO-CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pihaknya menanti regulasi mobil listrik untuk pasar Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan rencana perusahaan untuk memproduksi atau mengimpor mobil listrik.

"Secara teknis DFSK sudah mampu memproduksi dan memasarkan mobil listrik. Karena di negara asalnya, Cina, mobil listrik DFSK sudah mulai dijual," kata Alex di sela-sela pameran GIIAS 2019 beberapa waktu lalu.

Salah satu contoh mobil listrik DFSK yang dipamerkan di GIIAS 2019 adalah Glory E3. Mobil itu murni menggunakan tenaga listrik. Tempo.co pernah menjajal mobil itu pada Senin, 5 Agustus 2019. Hasilnya, mobil itu memiliki kesenyapan yang sangat baik, tenaganya (saat kick down pedal gas) juga lebih mantap dibanding mobil dengan mesin konvensional.

Sementara itu, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang mengatakan bahwa DFSK menargetkan untuk mulai menjual mobil listrik pada kuartal IV tahun ini. "Akhir tahun ini mulai dipasarkan dan dikirim ke konsumen," ujarnya.

Advertising
Advertising

Direktur Administration, Corporate, & External Affairs PT PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan industri otomotif harus positive thinking terkait rencana pengembangan mobil listrik di Indonesia. Termasuk dalam hal investasi.

"Investasi terus disiapkan, yang penting regulasinya keluar dulu. Kami positive thinking saja. Kalau bisnis itu yang penting positif thinking. Kalau bisnis, negative thinking, susah ngembanginnya," ujar Bob kepada wartawan, di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.

Di pamerah GIIAS 2019, Toyota memboyong sejumlah mobil konsep ramah lingkungan. Satu di antaranya adalah Toyota Fine Comfort yang selurunya menggunakan tenaga listrik. Toyota juga sudah memasarkan mobil ramah lingkungan lainnya seperti Toyota Camry Hybrid, Toyota Alphard Hybrid, Toyota C-HR Hybrid, serta beberapa model Lexus.

Kabar bagusnya, pemilik mobil listrik bebas aturan ganjil genap yang mulai diperluas cakupannya.

KHAIRUL IMAM GHOZALI | WP



Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

7 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya