Soal Target Kendaraan Listrik, Toyota: Sulit Tanpa Insentif

Jumat, 16 Agustus 2019 14:38 WIB

Toyota Prius PHV GR Sports 2019 ikut dipamerkan di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat 19 Juli 2019. Prius PHV GR Sports menggunakan baterai jenis lithium. Secara kapasitas jelas lebih besar baterai Prius PHV dan untuk sumber listriknya hanya butuh 8V alias tinggal colok saja ke listrik rumah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Draf Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik sudah rilis. Namun di dalamnya tidak ada insentif untuk mobil listrik kategori hybrid, yang ada hanya untuk kategori listrik murni.

Menanggapi hal tersebut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, akan sulit mencapai target yang telah ditetapkan yakni 20 persen kendaraan listrik pada 2025 jika tidak ada insentif atau insentifnya hanya untuk mobil listrik murni.

"Untuk mencapai 2025 20 persen rasanya tidak mungkin kalau tidak ada insentif support, dan rasanya Perpres ini justru yang kita tunggu-tunggu, karena lebih jelas lagi bahwa pemerintah sudah pasti akan mensuport produksi dalam negeri untuk masuk ke dunia elektrifikasi," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2019.

Ia juga masih yakin bahwa untuk mobil listrik kategori hybrid akan ada insentifnya. Karena yang baru dirilis adalah Perpres, sedangkan untuk Peraturan Pemerintah (PP) belum rilis.

"Ini kan Perpres ya jadi kita kan masih menunggu bagaimana aturan di bawahnya ya, dari level menteri atau badan pemerintahan yang lain. Contohnya dua yang sedang kita tunggu pertama masalah PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah), karena itu kan salah satu yang kita dengar bocorannya juga di GIIAS kemarin dari menteri keuangan," tutur Jimmi.

Advertising
Advertising

Selain PPnBM, Jimmi mengaku TAM juga sedang menunggu kepastian aturan untuk produksi. Karena menurutnya aturan tersebut merupakan tujuan utama adanya regulasi kendaraan listrik, yang mana bisa memantik target 20 persen kendaraan listrik di Indonesia pada 2025.

"Kemudian bagaimana peraturan untuk produksi, karena memang kembali lagi perpres ini tujuan akhirnya apa sih salah satunya kan ingin supaya dunia otomotif di Indonesia itu bisa melakuakan produksi mobil-mobil elektrifikasi dan juga masauk ke market Indonesia bayangannya kira-kira 20 persen di tahun 2025," katanya.

"Jadi kami menunggu dua itu dan mudah-mudahan kalau dua itu masih sesuai dengan bayangan kami atau harapan kami rasanya 20 persen sangat possible, karena kami bisa lakukan local production dengan TKDN yang tinggi, kemudian ada PPnBM khusus untuk yang CO2nya rendah sudah pasti itu mengarah kepada seluruh jenis kendaraan listrik yah jadi bukan cuma BEV tapi juga hybrid dan lain-lain," ujar Jimmi.

Berita terkait

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

2 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

4 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

6 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

6 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

8 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

8 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

9 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya