Produsen Mobil LCGC Tak Khawatir Pajak 3 Persen, Ini Alasannya

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 24 Agustus 2019 06:34 WIB

All New Honda Brio world premiere di GIIAS 2018. 2 Agustus 2018. TEMPO/Wawan Priyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Mobil low cost green car (LCGC) atau kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) selama ini dikenakan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) nol persen. Namun setelah keluarnya perpres mobil listrik, LCGC akan dikenai PPnBM 3 persen dengan syarat konsumsi bahan bakar tembus 23 km per liter.

Director Business Innovation and Sales and Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, mengatakan Honda tidak terlalu memikirkan dengan tarif 3 persen yang bakal dikenakan pada LCGC karena tarif tersebut berlaku untuk semua produsen dan model ini masih dibutuhkan masyarakat khususnya pembeli kendaraan pertama.

Menurutnya, tarif 3 persen masih tergolong kompetitif dibandingkan dengan kendaraan internal combustion engine (ICE) lainnya yang dikenakan tarif pada kisaran 15 persen.

"Kan 3 persen masih di bawah yang lain. Normalnya kan kita itu nanti ada CO2 tax ya berdasarkan emisi, di mana nanti ada macam-macam, konvensional engine itu kena 15 persen KBH2 masih kompetitif meski naik 3 persen," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Adapun Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi mengatakan LCGC masih dibutuhkan konsumen khususnya pembeli pertama. Kekuatan LCGC, katanya, terletak pada TKDN yang tinggi sehingga mampu tetap bersaing.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan, LCGC hadir untuk mendukung industri otomotif nasional karena tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi. Toyota juga menyadari bahwa LCGC tidak akan selamanya menikmati tarif pajak yang rendah. "Sejak awal LCGC diluncurkan kami sudah aware, pajak akan naik. LCGC hadir untuk mendukung industri otomotif karena konten lokalnya tinggi," katanya.

Anton menjelaskan, salah satu alasan pasar LCGC melambat ialah minimnya model baru pada segmen ini. Kondisi itu berbeda dengan segmen lainnya di mana agen pemegang merek (APM) rajin menghadirkan produk baru.

LCGC wajib memuhi TKDN pada level 80 persen sejak mobil tersebut pertama kali diproduksi. Kewajiban itu mendorong APM melakukan pengembangan komponen dalam negeri yang berdampak pada tumbuhnya pelaku usaha komponen dalam negeri.

BISNIS

Berita terkait

10 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta, Bisa untuk Mudik

48 hari lalu

10 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta, Bisa untuk Mudik

Berikut deretan rekomendasi mobil bekas di bawah Rp100 juta yang bisa digunakan untuk mudik lebaran, di antaranya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.

Baca Selengkapnya

Promo LCGC di IIMS 2024: Sigra Diskon Rp 13 Juta, Calya Rp 12 Juta

24 Februari 2024

Promo LCGC di IIMS 2024: Sigra Diskon Rp 13 Juta, Calya Rp 12 Juta

Berikut beberapa potongan harga atau diskon untuk mobil di segmen low cost green car (LCGC) pada pameran IIMS 2024:

Baca Selengkapnya

Kata Hyundai Soal Segmen Mobil Murah Bisa Mendongkrak Penjualan

7 Februari 2024

Kata Hyundai Soal Segmen Mobil Murah Bisa Mendongkrak Penjualan

Saat ini model termurah dari Hyundai yang dipasarkan di Indonesia adalah Stargazer dengan harga mulai Rp 249,6 juta.

Baca Selengkapnya

Tren Pasar Mobil Indonesia 2024: LCGC Masih Diminati, Mobil Listrik Meningkat

1 Februari 2024

Tren Pasar Mobil Indonesia 2024: LCGC Masih Diminati, Mobil Listrik Meningkat

Pengamat otomotif LPEM Universitas Indonesia Riyanto mengatakan bahwa tren pasar mobil Indonesia di tahun 2024 akan didominasi segmen LCGC.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik dan LCGC Diprediksi Jadi Pilihan Utama Tahun Ini

31 Januari 2024

Mobil Listrik dan LCGC Diprediksi Jadi Pilihan Utama Tahun Ini

Mobil listrik dan low cost green car (LCGC) diperkirakan akan mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Daftar Mobil Terlaris di Indonesia 2023, Kijang Innova Gusur Avanza dan Brio

16 Januari 2024

Daftar Mobil Terlaris di Indonesia 2023, Kijang Innova Gusur Avanza dan Brio

Toyota Kijang Innova berhasil menjadi mobil terlaris di Indonesia pada tahun 2023 dengan total penjualan mencapai 66.460 unit.

Baca Selengkapnya

Honda Catatkan Penjualan 10.165 Unit di November 2023, WR-V Laris Manis

15 Desember 2023

Honda Catatkan Penjualan 10.165 Unit di November 2023, WR-V Laris Manis

Honda WR-V terjual sebanyak 1.428 unit pada November 2023. Total penjualan WR-V sejak diluncurkan pada Desember 2022 sebesar 17.157 unit.

Baca Selengkapnya

Daftar Mobil Terlaris November 2023: Kijang Innova Teratas, Brio Ketiga

15 Desember 2023

Daftar Mobil Terlaris November 2023: Kijang Innova Teratas, Brio Ketiga

Toyota Kijang Innova menjadi mobil terlaris November 2023 dengan penjualan sebanyak 7.064 unit, sedangkan Honda Brio 5.381 unit.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Honda Brio dan City Hatchback RS Speed Challenge ISSOM 2023

19 November 2023

Daftar Juara Honda Brio dan City Hatchback RS Speed Challenge ISSOM 2023

Putaran keenam ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport) sukses digelar pada Minggu, 19 November 2023 di Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Honda Ingatkan Lagi Soal Recall Sejumlah Modelnya di Indonesia, Simak Daftarnya

6 November 2023

Honda Ingatkan Lagi Soal Recall Sejumlah Modelnya di Indonesia, Simak Daftarnya

Penarikan kembali (recall) sejumlah model mobil Honda di Indonesia terkait masalah inflator airbag, fuel pump, dan master cylinder.

Baca Selengkapnya