Penggunaan Fast Charging DC Bisa Merusak Baterai Mobil Listrik?

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 21 September 2019 06:15 WIB

Mobil listrik DFSK Glory E3 memiliki dua mode pengisian daya listrik, quick charging port di sisi kanan (30 menit mampu mengisi 80 persen baterai) dan standar charing port di sisi kiri. 5 Agustus 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Kia Motors menyebutkan penggunaan DC Fast Charging yang terlalu sering dapat berdampak negatif terhadap kinerja dan daya tahan baterai mobil listrik. Kia merekomendasikan meminimalkan penggunaan DC Fast Charging. Apakah penggunaan Fast Charging benar-benar berbahaya bagi paket baterainya?

Stasiun Pengisian Cepat DC Level 3 dapat mengisi baterai mobil listrik hingga kapasitas 80 persen dalam waktu sekitar 30-60 menit, tergantung pada kendaraan dan suhu luar (baterai dingin mengisi lebih lambat daripada yang hangat). Sementara sebagian besar pengisian daya mobil listrik dilakukan di rumah, Pengisian Cepat DC dapat berguna bagi mereka yang melakukan perjalanan panjang.

Sementara pengisi daya rumah menggunakan arus AC yang dikonversi menjadi daya DC oleh kendaraan, pengisi daya Level 3 menyuplai energi DC langsung. Hal itu memungkinkan untuk mengisi daya mobil yang lebih cepat. Stasiun pengisian cepat memantau keadaan muatan listrik dan memberikan daya hanya sebanyak yang dibutuhkan kendaraan. Stasiun mengatur aliran listrik yang sesuai agar baerai tidak overload yang bisa merusak baterai.

Kemampuan mobil listrik untuk menerima arus muatan yang lebih tinggi dipengaruhi oleh kimia baterai. Pengisian yang lebih cepat akan meningkatkan kecepatan penurunan kapasitas baterai EV. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Idaho National Laboratory (INL) menyimpulkan bahwa aki mobil listrik akan memburuk lebih cepat jika satu-satunya sumber daya adalah pengisian cepat.

INL menguji dua pasang Nissan Leaf dari model tahun 2012 yang dikendarai dan dikendarai dua kali sehari. Dua diisi ulang dari pengisi daya Level 2 240 volt seperti yang digunakan di garasi pribadi, sementara dua lainnya dibawa ke stasiun Level 3. Mobil ini digunakan selama setahun. Mobil ini diuji dalam kondisi yang sama, dengan sistem AC diatur pada 72 derajat dan sopir yang sama mengemudikan keempat mobil. Kapasitas baterai kendaraan diuji pada interval 10.000 mil.

Advertising
Advertising

Setelah keempat mobil uji coba menempuh jarak 50.000 mil, mobil-mobil Level 2 kehilangan sekitar 23 persen dari kapasitas baterai asli, sementara mobil-mobil Level 3 turun sekitar 27 persen.

MOTOR1

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

11 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

11 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

15 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

20 hari lalu

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.

Baca Selengkapnya