Ini Alasan Suzuki Marine Fokus pada Layanan After Sales

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 September 2019 17:25 WIB

General Manager Strategic Planing Departement PT SIS El Mochizuki, Made Santi pemilik Santi Marine dan Marine Deputy General Manager PT SIS Gunadi Prakosa. TEMPO/Eko Ari Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Suzuki Marine yang dibawah PT Suzuki Indonesia Sales akan fokus pada layanan aftersales untuk servis dan spare part untuk mesin kapal. Ei Mochizuki, General Manager Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan layanan aftersales sangat penting karena berkaitan dengan citra dan pandangan konsumen terhadap brand atau produk. Selain itu, mesin kapal ini sangat berbeda dengan mesin kendaraan darat. "Ketika mesin kapal mengalami gangguan, nelayan tak bisa melaut dan tidak bisa mendapatkan penghasilan," ujarnya pada Senin 23 September 2019.

Mochizuki mengungkapkan Suzuki akan mengembangkan bisnis after sales. Saat ini, Suzuki telah memiliki 10 unit daeler sekaligus layanan after sales yang kemungkinan akan terus berkembang. Suzuki, kata dia, akan terus berusaha meningkatkan pasokan suku cadang untuk memberikan layanan after sales yang prima termasuk ketersediaan fast moving.

Made Sinta, pemiliki salah satu dealer Mesin Kapal Suzuki, Sinta Marine mengatakan layanan aftersales menjadi salah satu prioritas. Saat ini, Sinta Marine melayani kadang 30 buah mesin per bulan ketika sedang ramai. "Mereka ada yang membawa mesin ke bengkel, ada juga yang menelpon untuk datang ke lokasi," ujarnya.

Ia mengungkapkan sebagai dealer harus siap dan tanggap ketika ada masalah pada mesin konsumen. Ada saja konsumen yang menghubunginya ketika bengkel tutup dan harus datang saat itu juga atau istilahnya layanan 24 jam. Bengkel Sinta Marine tutup sekitar pukul 17.00 WITA," Tapi kalau ada konsumen lagi ada masalah ya kami layani," ujarnya.

Biasanya, konsumen seperti nelayan menghubunginya saat pulang melaut sore hari. Mekanik pun segera menyelesaikan masalah mesin alasannya konsumen ingin menggunakan keesokan harinya. Ada juga konsumen yang menghubunginya sore namun mesin digarap pagi hari pukul 5 atau 6 pagi. "Kami melayani kapan saja siap, ini tanggung jawab sebagai dealer. Kalau tidak datang kasihan juga mereka karena nanti tidak ada pemasukan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Hanya saja, ia mengeluhkan sulitnya mencari tenaga mekanik yang handal dan berkualitas. Ia pun merekrut tenaga dengan basis bukan dari lulusan Sekolah Menegah Kejuruan atau Jurusan Teknik namun dengan pelatihan teknis yang memadai. Selama ini, para lulusan SMK memilih menjadi teknisi sepeda motor dan mobil namun sedikit yang berminat di sektor marine.

Made sempat memberikan CSR berupa mesin kapal untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Hanya saja, kurikulum soal mesin marine tidak ada di SMK. "Akhirnya ya tidak jalan."

Suzuki memberikan garansi pada mesin kapal dengan penggunaan selama 200 jam. Selama waktu tersebut, Suzuki akan menggaransi semua onderdil dan menggantinya jika ada kerusakan karena kesalahan pabrik. "Asal penggunaannya sesuai dan perawatannya benar awet," ujarnya.

Soal ketersediaan suku cadang, ia menjamin bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Ia memastikan adanya suku cadang fast moving dan slow moving. "Hanya saja, ada kalanya slow moving harus inden."

Muharis, nelayan Kampung Bugis RT 4 Kelurahan Bintaro, Ampenan, Mataram mengakui saat ini suku cadang mesin kapal Suzuki sudah mudah didapatkan. Ia mengungkapkan sebelumnya agak sulit dan harus inden. "Sekarang sudah gampang untuk cari suku cadang. Di toko-toko sudah ada tak perlu inden," ujarnya.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

18 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

19 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

23 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

28 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

30 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

35 hari lalu

Nahkoda Sempat Minta Bantuan sebelum Kapal Menabrak Jembatan Francis Scott Key

Nahkoda yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore sempat meminta pengiriman kapal tunda sebelum tabrakan.

Baca Selengkapnya