Kemenperin Bawa Esemka dan AMMdes ke Pameran Teknologi Bengkulu

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 September 2019 19:00 WIB

Pekerja sedang merakit Esemka Bima di pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian memfasilitasi sejumlah pelaku industri dalam negeri untuk ikut berpartisipasi dalam gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI tahun 2019 di Bengkulu. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini berlangsung di Bengkulu pada tanggal 22-25 September 2019.

“Untuk tahun ini, kami menampilkan produk unggulan dari PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), produsen mobil Esemka, PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), produsen AMMDes, dan PT Sefator Deos Maks. Selain itu, Kemenperin menampilkan produk hasil riset Balai Besar dan Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 September 2019.

Putu menjelaskan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan TTG nasional ini karena menjadi ajang bagi para inventor, kreator, dan inovator teknologi dari desa-desa di berbagai daerah untuk mempromosikan hasil temuannya. Apalagi, tema tahun ini mengaitkan dengan upaya meningkatkan inovasi teknologi dalam kesiapan menyongsong era industri 4.0, yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat pedesaan.

“Guna mendukung tujuan tersebut, maka kami tunjukkan beberapa karya anak bangsa dari industri kita. Contohnya, Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang diproduksi PT KMWI telah mendapat pujian dari Bapak Eko Putro Sandjojo karena dapat meningkatkan produktivitas di pedesaan secara lebih efektif sehingga mendorong kegiatan ekonomi dan penguasaan teknologi tepat guna,” paparnya.

Gelar TTG Nasional XXI dibuka secara resmi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo pada Minggu, 22 September 2019. Mendes PDTT melihat langsung dua unit AMMDes, yakni yang menggunakan aplikasi pengolah serabut kelapa dan perontok multiguna.

Sejumlah karyawan PT Solo Manufaktur Kreasi sedang merakit transmisi untuk kendaraan pikap Esemka Bima di pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

Advertising
Advertising

“Saat itu, AMMDes pengolah serabut kelapa cukup mendapat perhatian dari para pengunjung. Sebab, sejalan dengan upaya Kemenperin dalam menjalankan hilirisasi industri kelapa, serabut kelapa itu bisa banyak dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah tinggi. Misalnya untuk jok, panel dan insulator kendaraan bermotor,” ujar Putu.

Dalam waktu dekat, AMMDes pengolah serabut kelapa akan dilakukan pilot project di Kabupaten Indragilir Hilir, Kab. Pangandaran dan Kab. Ciamis dengan menggandeng koperasi dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayah setempat. “Selain bisa menjadi jok kendaraan, serabut kelapa dapat diolah pula menjadi produk turunan lain seperti coco fiber, coco peat, coco board, coco bed, furnitur dan akustik serta bahan bangunan lainnya,” katanya.

Sementara itu, AMMDes perontok multiguna bisa dimanfaatkan sebagai pengupas berbagai komoditas, di antaranya beras, jagung, dan kopi. “Jadi, semua aplikasi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat di pedesaan. Sangat luas penggunaannya. Karena AMMDes ini juga dilengkapi power take off (PTO), yang bisa menggerakkan alat-alat pertanian dan defential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan medan jalannya, sehingga tidak selip untuk menempuh medan ekstrim dan infarstruktur minim,” ujarnya.

Eksklusif video perakitan mobil Esemka Bima di Boyolali:

Selanjutnya, para pengunjung Gelar TTG Nasional XXI cukup antusias memperhatikan mobil Esemka yang tengah dipajang, yaitu tipe pick up dengan merek Bima. Kendaraan produksi PT SMK ini telah melakukan kerja sama dengan 30 industri komponen lokal.

Pada tahun pertama, PT SMK menargetkan produksi sebanyak 3.500 unit pikap Esemka Bima. Pabrik yang beroperasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 300 orang. “Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menandatangani pembelian 12 unit Esemka. Kami juga optimistis, Esemka dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa,” ungkapnya.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan, pihaknya bangga terhadap kehadiran mobil Esemka sebagai produk industri dalam negeri. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Bengkulu berminat untuk memesan karya anak bangsa tersebut.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang bangga menggunakan produk dalam negeri ini. Harapan kami, tahun 2020 nanti, mobil Esemka sudah masuk e-katalog, sehingga proses pengadaannya bisa lebih sederhana. Kami terus dorong teknologi nasional, agar bangsa ini kompetitif di mata dunia,” tandasnya.

Sedangkan, Mendes PDTT menginginkan PT SMK dapat memberikan pelatihan perbengkelan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Jadi, mereka bisa mengerti tentang merawat kendaraan. Apalagi, yang namanya penjualan kendaraan itu salah satu kunci keberhasilannya adalah aftersales,” tutur Eko.

Berita terkait

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

7 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

8 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

8 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

8 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

8 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

8 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

19 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

32 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

34 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

35 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya