Membedah Teknologi Keselamatan Terkini All New Honda Accord
Reporter
Dian Andryanto
Editor
Wawan Priyanto
Selasa, 29 Oktober 2019 05:48 WIB
TEMPO.CO, Tokyo - Ajang Tokyo Motor Show 2019 (TMS 2019) yang dibuka pada 23 Oktober 2019 masih akan berlangsung hingga 4 November 2019. Salah satu yang terus menarik perhatian pengunjung di booth Honda adalah sedan All New Honda Accord.
Kendaraan berwarna putih di atas panggung, menmpunyai daya pikat tersendiri sehingga publik yang hadir di TMS 2019, selalu menghampirinya. Mengintip desain interior hingga masuk duduk di belakang kemudi meraskan sensasi kendaraan “wah” ini. “Sedan mewah,” ujar beberapa pengunjung.
All New Honda Accord ini merupakan generasi ke-10 yang memiliki kinerja mumpuni untuk sebuah sedan global dengan sistem hybrid. Platform yang baru dikembangkan ini memiliki mesin 2.0 liter DOHC i-VTEC yang dibangun di atas teknologi Honda yang mumpuni. Dilengkapi sistem hybrid 2-motor Sport Hybrid i-MMD, menjadikan pengemudi dan penumpang nyaman berkendara.
Video rem otomatis Honda Sensing pada All New Honda Accord:
“Accord itu adalah flagship sedan di Indonesia, artinya model sedan yang segmennya tertinggi , di luar Honda Civic type-r yang lebih ke arah sport car,” kata Yulian Karfili Public Relations a d Digital Manager PT Honda Prospect Motor di Tokyo, 28 Oktober 2019.
Menurut Arfi, begitu pria ini akrab disapa, karena segmennya tertinggi, jadi fitur dan teknologinya juga paling lengkap, termasuk fitur Honda Sensing yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia lewat model ini. Apakah teknologi Honda SENSING yang melekat pada All new-Honda Accord ini? Berikut empat teknologi canggih di sedan mewah All New Honda Accord ini:
Collision Mitigation Braking System (CMBS)
CMBS membantu pengemudi untuk menghindari tabrakan ketika sistem mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan yang melaju ataupun pejalan kaki di depan dengan memperingatkan pengguna secara bertahap dengan peringatan otomatis berupa audio visual, mengencangkan sabuk pengaman serta mengaktifkan rem secara bertahap.
Millimeter-Wave Radar dan Monucular Camera akan mendeteksi kendaraan dan pejalan kaki yang melaju di depan mobil. Ketika sistem menentukan ada risiko tabrakan, sistem akan memberikan peringatan secara audio dan visual yang ditampilkan melalui layar Driver Information Interface (DII), serta menggetarkan pedal akselerator.
Apabila peringatan tersebut diabaikan dan jarak kendaraan dengan objek di depan semakin dekat, maka fitur CMBS™ akan bekerja dengan melakukan pengereman otomatis dengan tekanan yang berbeda-beda (tergantung tingkat situasi darurat yang dihadapi) untuk mengurangi kecepatan mobil sehingga kecelakaan dapat dihindari.
Monocular Camera pada sistem CMBS™ juga dapat mendeteksi bentuk benda, sehingga dapat membedakan antara mobil atau pejalan kaki untuk memberikan peringatan yang berbeda kepada pengendara.
<!--more-->
Lane Keeping Assist System (LKAS)
LKAS dapat mempermudah pengendara dengan membantu mengkoreksi pergerakan arah setir di jalan tol.
LKAS berfungsi dengan mengandalkan kamera yang dapat membaca marka jalan dan menggunakan Electric Power Steering (EPS) untuk membantu pengendara menjaga posisi mobilnya agar tetap searah dengan marka jalan.
Saat LKAS mendeteksi posisi mobil yang mulai keluar dari jalurnya, sistem akan secara otomatis menggerakkan roda kemudi agar mobil kembali ke jalur semula. Walau demikian, pengendara tetap diwajibkan untuk waspada dan meletakkan kedua tangannya di roda kemudi.
LKAS dapat diaktifkan dan di-nonaktifkan dengan menggunakan tombol di bagian bawah setir. Sistem secara otomatis akan berhenti beroperasi saat pengendara melepas kedua tangannya dari gagang setir, serta kembali beroperasi saat pengendara menggerakkan setir.
Road Departure Mitigation (RDM)
RDM berfungsi dengan menggunakan Monocular Camera untuk mengidentifikasi garis jalan (baik berupa garis lurus atau terputus-putus) serta mendeteksi titik reflektor yang ada di jalan.
Jika Monocular Camera mendeteksi kendaraan cenderung menyimpang dari garis jalan yang terdeteksi, sistem akan memberikan peringatan visual pada tampilan dan getaran pada roda kedudi dan akan membantu untuk membawa kendaraan kembali ke jalur.
Ketika sistem mendeteksi bahwa kendaraan melenceng terlalu jauh, sistem akan mengerem secara otomatis sehingga mobil tidak berjalan lebih jauh dari jalur yang seharusnya.
Berbagai peringatan visual akan muncul saat RDM mengambil tindakan pencegahan. Peringatan tersebut tampil di layar Driver Information Interface (DII) bersamaan dengan getaran pada roda kemudi sebagai peringatan awal.
RDM juga memiliki pengaturan waktu yang dapat diatur untuk menentukan duasi getaran pada roda kemudi. Sistem RDM dapat di non-aktifkan melalui "Safety Support" yang terdapat di layar MID.
<!--more-->
Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF)
ACC with LSF membantu pengendara untuk mengatur kecepatan yang diinginkan dan membuat kendaraan mengikuti mobil yang ada di depannya, sehingga memungkinkan penggunaan cruise control pada kondisi jalanan yang cukup lenggang. Sistem ACC menggunakan Millimeter-Wave Radar dan Monocular Camera untuk mendeteksi jarak kendaraan terhadap mobil di depannya, dan mengatur kecepatan kendaraan untuk menjaga jarak ideal.
Jarak pendek, menengah, jauh atau ekstra jauh dapat diaplikasikan pada sistem ACC. Saat dibutuhkan, kendaraan dapat melakukan pengereman otomatis menggunakan modulator Vehicle Stability Assist (VSA). Dengan didukung sistem Low-Speed Follow (LSF), kemampuan untuk mengikuti kendaraan di depan secara otomatis dapat ditingkatkan terutama ditengah jalanan macet dimana kecepatan menurun hingga 0 km/jam.
All New Honda Accord ini dibanderol Rp 714. 600 juta. Berikut spesifikasinya:
1.5L DOHC VTEC Turbo + DBW EngineCVT with Earth Dreams TechnologyFull LED Headlight with LED DRLLED Fog LightsHonda SENSINGRear combi lamp with LED Light BarsFull Leather seat6 Airbags8” Advanced Captive Touchscreen Disply Audio.
S. DIAN ANDRYANTO (TOKYO)