Toyota Gandeng Universitas Kelola Limbah Baterai Mobil LIstrik

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 November 2019 10:04 WIB

Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Sri Setiawati (kanan) menyambut kedatangan mobil listrik Toyota Prius PHEV usai konvoi kendaraan listrik di kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 7 September 2019. Kegiatan ini merupakan penutupan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah baterai mobil listrik, termasuk di dalamnya mobil hybrid, merupakan limbah dengan definisi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Meski demikian, di Indonesia sendiri belum memiliki teknologi atau fasilitas untuk menangani limbah baterai mobil listrik.

PT Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia, mengklaim sudah memikirkan pengelolaan limbah baterai dari mobil listrik yang mereka pasarkan di Indonesia.

“Salah satunya adalah dengan menggandeng universitas untuk daur ulang baterai mobil listrik,” kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor di Surabaya beberapa waktu lalu.

Baterai mobil listrik, lanjut dia, juga bisa dimanfaatkan universitas untuk penelitian. Misalnya, untuk menampung energi dari panel surya atau sel baterai digunakan untuk penelitian dan sebagainya.

Anton mengakui limbah baterai mobil listrik memerlukan penanganan tersendiri. Di Jepang dan Thailand, kata Anton, Toyota sudah memiliki fasilitas untuk daur ulang limbah baterai mobil listrik. “Soal penanganan limbah baterai mobil listrik itu juga menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menargetkan konsep terkait daur ulang baterai Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) atau mobil listrik rampung dirumuskan dalam waktu tiga tahun atau pada 2022.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi mengatakan jika implementasi KBL berbasis baterai lancar, maka dalam kurun waktu tersebut diprediksi sudah banyak kendaraan listrik yang beroperasi.

"Kami hanya mempunyai waktu sekitar tiga tahun," ucapnya, di acara penutupan Indonesia Electric Motor Show (IEMS), Sabtu, 7 September 2019.

Pasalnya, kata Eniya, begitu lebih dari tiga tahun, sampah baterai mobil listrik sudah akan banyak sekali.

"Terutama yang kecil-kecil, karena animonya ngoprek atau hobi, yang kecil-kecil ini banyak. Saya berharap dalam setidaknya tiga tahun kami sudah mempunyai konsep yang jelas untuk recycle," ujarnya.


Advertising
Advertising

Berita terkait

Lima Kelebihan All-New Yaris Cross yang Patut Dipertimbangkan

1 hari lalu

Lima Kelebihan All-New Yaris Cross yang Patut Dipertimbangkan

All-New Yaris Cross bukan sekadar mobil, melainkan solusi mobilitas bagi generasi milenial yang berjiwa petualang.

Baca Selengkapnya

All-New Yaris Cross, Mobil Hybrid Berjiwa Muda

3 hari lalu

All-New Yaris Cross, Mobil Hybrid Berjiwa Muda

All-New Yaris Cross menghadirkan perpaduan kenyamanan, fungsionalitas, dan keandalan. Cocok untuk orang berjiwa muda dan petualang.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

5 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

11 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

11 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya