Hacker ini Incar Data Rahasia BMW dan Hyundai

Reporter

Wira Utama

Selasa, 10 Desember 2019 11:19 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peretas OceanLotus dikabarkan pernah mengincar data rahasia BMW dan Hyundai. Kelompok ini diduga berafiliasi dengan Pemerintah Vietnam.

Dilansir dari Carscoops yang merujuk laporan media Jerman, Bayerischer Rundfunk, kelompok peretas ini mencoba mencuri rahasia perusahaan BMW pada musim semi atau sektiar Maret hingga Mei 2019.

Operasi ilegal yang dijalankan OceanLotus ini diketahui memasang sistem atau alat bernama Cobalt Strike. Sistem ini digunakan untuk mengumpulkan informasi rahasia.

Modus ini mencuat setelah, tim keamanan BMW menyelidiki pergerakan OceanLotus dalam beberapa bukan terakhir, sebelum akhirnya memutus akses mereka pada bulan Desember 2019. Untungnya, menurut laporan media Jerman tersebut, serangan itu dinyatakan gagal oleh BMW. Menurut mereka para peretas tidak mendapatkan informasi sensitif dan tidak akan dapat mengakses sistem di kantor pusat BMW di Munich.

Di kalangan peretas, OceanLotus juga dikenal sebagai kelompok dengan kode APT32. Ada dugaan bahwa APT32 memiliki hubungan dengan pemerintah Vietnam. Meski begitu tudingan itu belum terbukti meyakinkan.

Advertising
Advertising

Meski begitu, dugaan ini ditunjang dengan temuan perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat, FireEye. Dalam sebuah laporannya, mereka menjelaskan bahwa FireEye telah mengamati pergerakan APT32 sejak tahun 2014.

Kemudian pada tahun 2017, FireEye menyatakan, bahwa sejumlah kliennya di Vietnam mengalami penargetan aktif oleh APT32. Kelompok itu diketahui menargetkan perusahaan asing seperti sektor manufaktur dan perhotelan di Vietnam. Selain itu, ada indikasi bahwa APT32 menargetkan keamanan jaringan periferal dan perusahaan infrastruktur teknologi.

Terakhir, FireEye mencatat, bahwa APT32 telah memanfaatkan file ActiveMime yang menggunakan metode rekayasa sosial untuk menarik korban agar mengaktifkan makro. Setelah diklik target, file yang mengunduh banyak muatan berbahaya dari server jarak jauh.

Para aktor APT32 merancang dokumen multibahasa yang dirancang khusus untuk para korban. Meskipun file memiliki ekstensi file ".doc", umpan phishing yang dipulihkan adalah arsip halaman web ActiveMime".mht" yang berisi teks dan gambar.
Adapun jejak serangan APT32 yang diteliti oleh FirEye sebagai berikut.

- 2014, sebuah perusahaan Eropa diretas sebelum membangun fasilitas manufaktur di Vietnam.

-2016, sejumlah perusahaan Vietnam dan perusahaan milik asing yang bergerak di sektor keamanan jaringan, infrastruktur teknologi, perbankan, dan industri media juga menjadi sasaran.

-2016, malware yang diyakini FireEye berkaitan dengan APT32 terdeteksi di jaringan pengembang industri perhotelan global dengan rencana untuk memperluas operasi ke Vietnam.

-2016 hingga 2017, dua anak perusahaan dari korporasi produk konsumen AS dan Filipina, yang berlokasi di Vietnam, menjadi target operasi intrusi APT32.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

10 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

11 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

15 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

28 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

28 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

37 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

46 hari lalu

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

Meskipun lebaran masih lama, tak ada salahnya Anda mempersiapkan mobil untuk mudik. Berikut rekomendasi mobil Hyundai terbaru untuk mudik.

Baca Selengkapnya

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

56 hari lalu

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

Indonesia direncanakan bakal memproduksi sel baterai listrik dari PT HLI mulai April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

5 Maret 2024

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

Deretan mobil terlaris di dunia sepanjang 2023, salah satunya Toyota yang masih memimpin posisi puncak selama 14 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya