Cerita All New Nissan Livina Masuk Hutan Kalimantan
Reporter
Tempo.co
Editor
Wawan Priyanto
Kamis, 12 Desember 2019 09:25 WIB
Hari pertama kami banyak menghabiskan waktu di Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Borneo Orangutan Fondation Survival/BOSF). Jalan menuju lokasi ini bisa dibilang pendek, sekitar 3 kilometer dari Jalan Raya Balikpapan-Samarinda. Tapi kontur jalannya menantang. Bisa dibilang jalur ini menjadi yang terberat selama perjalanan kami di Kalimantan Timur.
Jalannya kebanyakan berupa tanah berbatu. Di beberapa area, jalanannya memiliki turunan dan tanjakan terjal. Kira-kira 500 meter menuju kantor Yayasan BOS, jalan masuk tergolong sulit dengan tanah berbatu, menanjak cukup terjal. Beruntung, cuaca di hari itu cerah. Permukaan tanah kering, sehingga ban Livina yang digerakkan mesin 1.500cc cukup mendapatkan grip sehingga sampai ke tujuan. “Kalau hujan atau gerimis saja, mobil pasti tidak bisa menanjak,” gumam saya.
Yayasan BOS ini juga dikenal sebagai ‘sekolah’ bagi anak-anak Orangutan. Jadi, Orangutan yang diselamatkan dari rumah pendukung (sebagai peliharaan), korban kekerasan, bahkan ada yang dari sirkuis, disekolahkan dulu sebelum dilepas ke habitat aslinya. “Tahun ini kami melepasliarkan 121 Orangutan,” kata Ardiyanto, Direktur Yayasan BOS.
Meski demikian, lanjut dia, tidak semua Orangutan yang ditampung dan disekolahkan di Yayasan BOS bisa kembali ke rumah mereka di hutan hujan Kalimantan. Sebab, sebagian dari mereka diselamatkan dalam berbagai kondisi yang tidak memungkinkan untuk mencari makan sendiri di alam liar. “Ada yang kakinya buntung, matanya buta, atau karena sudah terlalu tua sehingga tidak mungkin dilepas. Mereka akan di sini selamanya,” ujarnya.
Di sini, Nissan Motor Indonesia ikut mendukung Yayasan BOS dengan menanam 1.000 pohon tanaman buah. Tempo mendapatkan kesempatan menanam tanaman buah jambu bol, kira-kira tujuh tahun kemudian buah dari tanamanan ini akan menjadi sumber makanan Orangutan di wilayah konservasi.
Selanjutnya, eksplorasi Bukit Bangkirai...
