TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Renault dijadwalkan bertemu pada hari Selasa, 28 Januari 2020, untuk menyetujui Luca de Meo sebagai chief executive officer (CEO) baru, surat kabar Le Figaro melaporkan, Senin, 27 Januari 2020 seperti dilansir Reuters. de Meo sebelumnya merupakan bos besar SEAT, Grup Volkswagen. Jika disetujui, de Meo akan mengisi posisi Carlos Ghosn yang dilengserkan karena terjerat dugaan pelanggaran keuangan.

Renault disebut masih enggan berkomentar tentang rumor tersebut namun, pencalonan De Meo secara luas diperkirakan akan terjadi kapan saja, bisa saja pada Selasa ini.

De Meo, yang mengundurkan diri dari SEAT awal bulan ini, tidak akan mengambil jabatannya di Renault hingga mendekati Juli, sumber itu menambahkan.

De Meo, kelahiran Italia, telah diberi kompensasi menggiurkan untuk pekerjaan itu selama beberapa minggu, tetapi menghadapi pertikaian mengenai kontraknya dan klausa yang tidak saling bersaing, yang harus dinegosiasikan antara Renault dan Volkswagen, kata sumber-sumber sebelumnya kepada Reuters.

Penundaan kedatangannya terjadi pada saat yang sulit bagi Renault, yang mencoba untuk memulai kembali aliansi dengan Nissan setelah mantan bos kemitraan itu, Carlos Ghosn, ditangkap di Tokyo pada 2018.

Ghosn, yang telah berulang kali membantah tuduhan pelanggaran keuangan yang dituduhkan kepada dirinya, melarikan diri dari Jepang menuju Libanon pada akhir 2019.

Dewan Renault menggulingkan mantan CEO dan sekutu Ghosn yang lama, Thierry Bollore Oktober lalu, sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan perusahaan dan mengatur ulang aliansi. Posisi Carlos Ghosn sementara dijabat oleh kepala keuangan Clotilde Delbos.