Tesla Gandeng CATL untuk Memasok Baterai Kendaraan Listrik

Selasa, 4 Februari 2020 10:42 WIB

Pekerja melintas di kawasan Pabrik mobil listrik Tesla yang tengah dibangun di Shanghai, Cina 18 Oktober 2019. Pabrik yang diberi nama Gigafactory 3 ini rencananya mulai beroperasi Oktober 2019. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, mengumumkan kemitraan dengan CATL, produsen baterai terbesar Cina, Kamis pekan lalu, seperti dilansir China Daily, Senin, 3 Februari 2020.

Menurut Tesla, CATL telah menjadi pemasok baterai tenaga ketiganya, mengikuti Panasonic (Jepang) dan LG Chem (Korea Selatan). Rincian lebih lanjut tentang kolaborasinya dengan CATL akan diungkapkan pada bulan April 2020.

Kerja sama dengan pembuat baterai terkemuka Cina adalah tanggapan Tesla terhadap permintaan besar untuk baterai dalam mengembangkan pasar mobil listrik Cina, menurut portal mobil Gasgoo.

Dengan berdirinya gigafactory di Shanghai dan pengiriman kendaraan Model 3 buatan Cina, Tesla bekerja untuk memperluas pasokan baterai, dalam upaya untuk mengurangi risiko perdagangan dan meningkatkan daya tawar perusahaan.

Pada tahun 2019, Tesla mengirimkan total 367.500 unit kendaraan, menandai pertumbuhan Year on Year sebesar 50 persen. Pada kuartal keempat tahun lalu, Tesla mengirimkan 112.000 kendaraan di seluruh dunia, mencapai rekor tertinggi.

Tesla mengatakan telah menghasilkan total pendapatan sebesar US$ 7,38 miliar (setara Rp 101,4 triliun) pada kuartal keempat tahun fiskal 2019, naik 2 persen dari periode yang sama tahun 2018.

Advertising
Advertising

Selain itu, berkolaborasi dengan CATL dalam memasok baterai kendaraan listrik diharapkan dapat membantu Tesla memangkas biaya sambil meningkatkan produksinya.

Tesla Model 3 dan Model Y buatan Cina di Shanghai akan lebih kompetitif dengan mengadopsi baterai CATL, kata para analis.

Untuk CATL, kemitraan dengan Tesla akan lebih meningkatkan pangsa pasarnya di pasar kendaraan energi baru dan meningkatkan daya saingnya secara keseluruhan, kata para analis.

Menurut Aliansi Inovasi Industri Baterai Otomotif Cina, total baterai 62,2 gigawatt per jam dipasang di Cina tahun lalu, di mana 31,46 GWh berasal dari CATL. Pembuat baterai memperoleh lebih dari 50 persen pangsa pasar negara itu.

Sebelum bekerja sama dengan Tesla, CATL bekerja dengan berbagai produsen ternama, termasuk Mercedes-Benz, BMW, Volkswagen, Toyota, Volvo, Geely, SAIC, BAIC dan GAC Group.

CATL juga mempercepat pengembangan di luar negeri. Perusahaan ini memulai pembangunan pabrik luar negeri pertamanya di Erfurt, Jerman, tahun lalu.

Pabrik itu akan memproduksi baik sel baterai kendaraan listrik dan modul untuk mitra CATL di Eropa. Pabrik ini diharapkan menjadi pabrik baterai lithium terbesar di negara ini, dengan kapasitas produksi yang dirancang sebesar 14 GWh pada tahun 2022.

Berita terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

3 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

4 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

11 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya