Kebersihan Helm Ojek Online Tetap Harus Dijaga, Ini Alasannya

Reporter

Wira Utama

Rabu, 18 Maret 2020 16:12 WIB

Seorang penumpang mengenakan helm Grab di depan pengemudi Uber di stasiun Manggarai, Jakarta, 26 Maret 2018. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kerap dianggap sepeleh, penumpang ojek online atau ojol diharapkan tetap memperhatikan kebersihan helm. Ya, helm yang kotor bisa berdampak kesehatan. Jadi tak ada salahnya memastikan helm tetap higienis, terlebih di tengah situasi meluasnya penyebaran virus corona.

"Jangan sepelekan kebersihan helm karena bisa jadi helm yang kotor dan bau itu mengandung banyak jamur dan bakteri yang merugikan kesehatan,"ujar Manager Digital Marketing Cargloss Group, Yandy Suherman kepada Tempo, Rabu, 18 Maret 2020.

Bakteri dan jamur, kata Yandy bisa membahayakan kesehatan kulit kepala. Seperti, jerawat, rambut rontok, dan kerusakan kulit kepala. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemiliki helm selalu membersihkan bagian busa (Inner liner) pada helm agar bakteri tidak bersarang di busa tersebut.

Yandy menambahkan, untuk penumpang ojek online yang khawatir dengan kebersihan helm, bisa mengambil langkah pencegahan dengan menggunakan Balaclava atau Haircap. Balaclava sendiri merupakan aksesoris penutup kepala yang bisa membantu terhentinya kontak langsung antara busa helm dengan kulit kepala atau rambut.

"Kalau bisa selalu menggunakan balaclava atau Haircap untuk penumpang ojol,"ujarnya.

Advertising
Advertising

Meminimalisir Penyebaran Virus Corona?

Belakangan ramai soal apakah benda mati bisa menjadi perantara virus corona. Umumnya, ada pihak yang menyatakan benar dan sebaliknya, ada yang tegas menyatakan tidak.

Kementerian Kesehatan RI melalui Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Yurianto menyampaikan bahwa virus corona tidak menular atau menginfeksi tanpa ada kontak langsung. Kata dia, Corona tak bisa menyebar sendiri lewat udara.

"Virus itu harus ada inangnya. Kalau di luar tubuh, 5-10 menit mati dia," ujar Yuri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020.

Pernyataan Yurianto itu berbeda dengan imbauan tim peneliti dari Jerman yang menyebut virus corona yang ada pada manusia dan hewan dapat bertahan di permukaan benda dan tetap menular pada suhu kamar hingga sembilan hari. Hasil penelitian itu dimuat dalam Journal of Hospital Infection pada Februari lalu.

Tim peneliti ini bahkan menunjukkan sebagian anggota keluarga virus corona dapat bertahan empat dan lima hari di atas berbagai benda berbahan aluminium, kayu, kertas, plastik, dan kaca. Sebagian lain, yang hanya menginfeksi hewan, bahkan ditemukan bisa bertahan lebih dari 28 hari.

"Suhu rendah dan kelembapan udara tinggi meningkatkan umur mereka," kata Dokter Rumah Sakit Universitas Greifswald, Jerman, Gunter Kampf seperti dikutip laman Science Alert, Kamis, 13 Februari 2020.

Untuk mengurangi penyebaran virus corona secara umum, para penulis studi itu menyarankan setiap rumah sakit yang merawat pasien infeksi virus bernama covid-19 itu membersihkan lingkungan. Berbagai cairan dari natrium hipoklorit, hidrogen peroksida, atau etanol direkomendasikan untuk dipakai.

"Di rumah sakit, ini bisa saja ada di pegangan pintu, tombol-tombol yang terpasang, meja samping tempat tidur, rangka tempat tidur dan benda-benda lain di sekitar pasien yang sering terbuat dari logam atau plastik," kata Kampf.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto pada Jumat 13 Maret 2020 lalu menyarankan masyarakat yang ingin bepergian atau ke luar rumah untuk memakai helm sendiri. Itu pun, kata dia tidak menjamin penyebaran virus corona, karena jarak 1-2 meter bisa jadi masalah juga.

"Kalau bisa pakai helm sendiri mungkin lebih baik. (Penutup kepala untuk helm) tidak menjanjikan (bisa melindungi dari paparan virus), karena jarak satu meter dua meter jadi masalah," kata dia.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

49 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

55 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Helm SMK Stellar Sport Rilis di IIMS 2024, Harga Mulai Rp 870 Ribu

17 Februari 2024

Helm SMK Stellar Sport Rilis di IIMS 2024, Harga Mulai Rp 870 Ribu

Merek helm asal India SMK telah meluncurkan produk baru di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 dengan harga mulai Rp 870 ribu.

Baca Selengkapnya

GoPro Bakal Bikin Helm Berteknologi Canggih pada Tahun 2025

12 Februari 2024

GoPro Bakal Bikin Helm Berteknologi Canggih pada Tahun 2025

GoPro juga berencana untuk menjual teknologi helmnya tersebut untuk produsen helm premium lainnya.

Baca Selengkapnya

Konsumen Arai Sunmori Bareng Eks Pembalap MotoGP di Jakarta

24 Januari 2024

Konsumen Arai Sunmori Bareng Eks Pembalap MotoGP di Jakarta

Arai Indonesia mengajak konsumen helm edisi terbatas RX7X Nakano Shuriken Gold untuk sunmori bersama mantan pembalap MotoGP.

Baca Selengkapnya

Helm GM G1 Series dan GM Venus Hijab Dirilis, Berapa Harganya?

20 Januari 2024

Helm GM G1 Series dan GM Venus Hijab Dirilis, Berapa Harganya?

GM menghadirkan dua helm terbarunya, yaitu GM G1 Series dan GM Venus Hijab. Simak harganya di artikel ini:

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Helm Antimaling Buatan Tim Mahasiswa Polinef Raih Medali Emas I2ASPO 2023

25 Desember 2023

Helm Antimaling Buatan Tim Mahasiswa Polinef Raih Medali Emas I2ASPO 2023

Helm antimaling buatan tim mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak atau Polinef meraih medali emas dalam ajang kompetisi internasional.

Baca Selengkapnya